Seskab Andi Widjajanto masih ragu bila Ketua KPK Abraham Samad bertemu
elite PDIP bicara soal menjadi Cawapres Jokowi. Sejumlah alasan diungkap
Andi yang dahulu menjadi tim sukses Jokowi ini.
"Setahu saya
tidak dimungkinkan karena Abraham Samad tak mungkin bergerak sendirian
tanpa pengawal-pengawal KPK. Saya belum tahu apa yang disampaikan Hasto
(Plt Sekjen PDIP) dan Hendro (Hendropriyono)," jelas Andi di Istana
Bogor, Kamis (22/1/2015).
Andi menyampaikan nama Samad memang masuk sebagai salah satu Cawapres Jokowi. Namun saat itu ada kesulitan yang dihadapi.
"Di
tim memang di pertimbangkan nama Abraham Samad. Kesulitan kami di tim
melakukan evaluasi kemungkinan Samad jadi Cawapres karena tidak
dimungkinkan dilakukan pertemuan dengan AS karen ada etika kepemimpinan,
kelembagaan, di KPK kami tak bisa ketemu wawancara AS," urai dia.
"Yang bisa kami lakukan andalkan data-data publik yang tersedia," tambahnya.
Hingga akhirnya, nama Jusuf Kalla diputuskan Megawati dan partai koalisi sebagai Cawapres Jokowi.
"Ketika
Tim 11 dibentuk Mega, dalam satu pertemuan kalau tidak salah di Yogya,
bulan Februari, ada 7 nama kandidat Cawapres yang diusulkan. Salah
satunya Abraham Samad. Lalu kami bantu Ibu Mega untuk sediakan data-data
yang dibutuhkan Ibu Mega untuk mempertimbangkan salah satu. Akhirnya
Mega putuskan JK jadi cawapres Jokowi," tutup dia. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar