Aksi penolakan kenaikan BBM di Bandung terus bergulir. Kamis (20/11) ratusan mahasiswa UIN SGD Bandung menggelar aksi. Mereka menuding hati nurani Presiden Jokowi sudah mati. Mereka pun membawa keranda yang bertuliskan kematianya nurani pemerintah.
Demo penolakan kenaikan BBM digelar pukul 09.00. Mereka rela meninggalkan bangku kuliah demi menyuarakan kegelisahan rakyat Imdpnesia. “ Kami mahasiswa UIN menolak kenaikan BBM,“ teriak seorang pendemo Asep Ahdiat.
Ia menambahkan, jika pemerintah tidak meninjau kembali kenaiklan BBM, mahasiwa pun akan terus menggelar demo. “ Kami komitmen membela rakyat,“.
Di sisi lain Asep menyoroti dampak kenaikan BBM. Selain mengundang kenailan sembilan bahan pokok, juga kenaikan BBM pun memicu kenaikan angkos angkutan umum di kota Bandung yang kini menyengsarakan mahasiswa. “ BBM naik kami sengsara. Mahasiswa naik angkutan radius 1 kilometer menuju kampus, rarifnya Rp 5000,“ teriak Asep.
Ia pun mengkritisi pernyataan pemerintah yang akan mensejahterakan rakyat jika BBM dinaikan. “ Akan dalam kurun waktu lia tahun rakyat bisa sejahtera?. Untuk itu, pemerintah lebih baik memberantas mafia BBM dan menghapus sistem liberalisme Migas,” pungkasnya. Aksi ratusan mahasiswa selain dilengkapi puluhan poster juga, membawa keranda tanda kematian hati nurani. [Pos Kota]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar