Senin, 08 September 2014

Jokowi Ogah Komentar soal Kasus Munir

Tahun ini menjadi tahun kesepuluh tragedi kematian aktivis HAM, Munir Said Thalib. Banyak pihak menaruh harapan besar presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi), mampu menuntaskan kasus tersebut.
Belum lama ini, Menteri Luar negeri Amerika Serikat John Kerry, bahkan meminta pemerintah Indonesia untuk merampung penuntasan kasus Munir. Mendapat pertanyaan berkenaan dengan Munir, Jokowi bukan malah menjelaskan namun balik bertanya.
"Yang belum tuntas apanya? Apanya belum tuntas, apanya?" Kata dia berkali-kali saat ditemui di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2014).
Mantan Wali Kota Solo itu kemudian mengatakan, langkah yang akan diambilnya ketika sudah dilantik jadi presiden adalah memperjelas hal-hal yang belum jelas terkait kasus tersebut.
Mengenai langkah konkret tersebut, Jokowi tak mau buka suara, "Ya, belum jelas diperjelas. Ya nanti, belum dilantik kok disampaikan," tuntasnya.

Tuntutan dari Sahabat Munir
Komite Aksi Solidaritas Untuk Munir (KASUM) mendesak presiden Jokowi mengusut tuntas kasus pembunuhan Munir. Belasan orang yang tergabung dalam KASUM mendatangi kantor transisi Jokowi-JK untuk memberikan surat rekomendasi kepada Jokowi supaya dapat menuntaskan kasus Munir.
Direktur Eksekutif KASUM, Choirul Anam mengatakan, setelah sepuluh tahun kematian Munir, hingga saat ini belum ada pelaku utama yang dapat diproses hukum. Menurut Choirul, selama ini penyelesaian kasus Munir hanya menyisakan fakta dan tidak diperdalam secara serius.
"Padahal setiap fakta yang tela terungkap memberi makna dan menunjukkan arah siapa pelaku pembunuh Munir. Fakta-fakta tersebut, sangat relevan dan berkualitas untuk melanjutkan penuntasan kasus cak Munir dan mengungkap keberadaan di balik pembunuhan itu," katanya saat ditemui di Rumah Transisi, Senin (8/9).
Choirul menjelaskan, selama pemerintahan SBY pengungkapan kasus ini hanya setengah hati, dan tidak ada kemauan dari pemerintah untuk mengusutnya. Dia berharap di masa kepemimpinan Jokowi nanti, dalang pembunuhan kasus bisa diproses.
"Tindakan SBY ini mengingkari Kepres pembentukan tim pencari fakta. kami sabahat Munir mendorong Presiden Jokowi untuk segera menuntaskan dan mengungkap kebenaran pembunuhan Munir," jelasnya.
Choirul memaparkan, ada beberapa dokumen dan juga fakta-fakta, siapa saja nama-nama pelaku yang telah membunuh Munir. Dia meminta kepada Jokowi untuk menujukkan komitmennya sebagai pemimpin untuk menyelesaikan permasalahan HAM di negeri ini.
"Yang terlibat dari investigasi kami, ada Hendropriyono, Muchdi, dan mantan wakil kepala BIN Asad Said Ali. Di dokumen kami ada nama-nama lain, kami siap bantu pemerintahan Jokowi-JK dengan data yang ada," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar