Mantan ketua tim transisi Jokowi-JK, Rini Soemarno berkelit saat
ditanya soal wacana pemerintahan Jokowi-JK yang dikabarkan bakal
menaikkan harga BBM sebesar Rp 3.000 pada November 2014. Dia mengaku
hanya mempersiapkan strategi untuk bantuan ke masyarakat jika kebijakan
kenaikan harga BBM diambil.
"Kita masih sedang persiapkan bantuannya," kata Rini di Kebun Raya Cibodas, Kabupaten Bogor, Selasa (30/9/2014).
Mantan menteri perindustrian dan perdagangan di era Presiden Megawati
Soekarnoputri ini mengaku sudah menjalin komunikasi dengan tim nasional
penanggulangan kemiskinan. Salah satu yang dibahas adalah pemberian
subsidi yang lebih tepat sasaran. Caranya dengan memanfaatkan akses
keuangan modern.
"Kita bekerjasama dengan TNP2K. Sehingga lebih jelas. Salah satunya
kita analisa seperti raskin. Kita tak lagi mau memberikan dengan bentuk
beras tapi kita lebih ke targeted itu di mana. Sehingga transaksinya
dilakukan melalui apakah itu ATM, e-money," jelas dia.
Menurutnya, ada keuntungan lain dari pencairan subsidi melalui ATM
atau e-money yakni meningkatnya keterlibatan akses pelayanan perbankan.
Sehingga tidak dilakukan secara tradisional lagi. "Tidak perlu
mengantre," kata dia.
"Lagi dihitung. Cuma menyelesaikannya ini. Kita inginnya secepatnya.
Karena jumlahnya kan besar. Kita mau tidak mau bekerja sama dengan
pemda," kata dia. [merdeka]
BAGUS---BAGUS---BAGUS----, DI KARTU ATM PERLU DIKASIH NAMA KEPALA KELUARGA MUNGKIN JUGA ALAMAT YANG JELAS SEHINGGA NANTI BISA DICHEK DI LAPANGAN, BIAR TIDAK SALAH SASARAN.
BalasHapus