Berikut dibahas Lembaga Survei yang masuk dalam katagori abal-abal yang dipakai oleh Prabowo sebagai rujukan deklarasi kemenangannya.
Sekjen Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) Yunarto Wijaya mengatakan, perbedaan hasil hitung cepat bukan yang pertama kali terjadi. Menurutnya, lembaga survei Puskaptis sering melakukan kesalahan dalam melansir hasil ilmiahnya.
Dia menyayangkan ada perbedaan dalam hasil hitung cepat, jika dilihat dari metodenya, kemungkinan untuk berbeda penghitungan itu kecil. Sebab, hitung cepat berdasarkan hasil surat suara yang dicoblos di TPS.
“Bukan pertama kalinya terjadi secara metodologis dan ilmiah kita lihat bagaimana efek kebohongan dari lembaga survei tertentu, terutama quick count itu yang menjadi konflik di bawah,” kata Yunarto di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (9/7/2014).
Menurut dia, lembaga survei Puskaptis yang memenangkan pasangan Prabowo-Hatta dalam Pilpres 2014 beda dengan lembaga survei lainnya sudah sering salah. Dia menjelaskan, saat itu Puskaptis salah memprediksi kemenangan dalam pilkada.
“Contohnya pernah ada satu lembaga survei yang kebetulan di bahwa Persepi, survei itu namanya Puskaptis pernah buat hasil berbeda dua kali, di daerah yang pertama 2008 memenangkan Alex Noerdin dan terbukti salah,” jelas dia.
Yunarto menambahkan, sulit rasanya salah untuk menebak hasil hitung cepat. Namun Puskaptis juga salah dalam hasil hitung cepat pada tahun 2013 lalu.
“Tapi quick count inikan hasil C1, 2013 ketika didiamkan terjadi lagi, bukan hanya level metodologi ini, aib yang memalukan, lembaga survei dan menyebabkan konflik di bawah. Bahkan harus berurusan oleh polisi diamankan oleh polisi di Palembang,” imbuhnya.
Karena itu, dia menyayangkan jika kali ini Puskaptis juga punya hasil berbeda dalam Pilpres 2014. Sebab hal ini bakal memicu terjadinya konflik di kedua kubu yang memang sudah berjalan panas sejak kampanye.
“Apalagi Pemilu 2014 suasananya panas jangan sampai kedewasaan partisipasi pemilu berkualitas menjadi cacat bahkan oleh pihak ketiga,” pungkasnya.
Seperti diketahui, hasil penghitungan cepat Puskaptis pasangan Prabowo-Hatta unggul dari Jokowi-JK. Hasil ini berbeda dengan quick count beberapa hasil lembaga survei.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar