Jumat, 06 Juni 2014

'Opor Ayam' untuk Menangkan Jokowi-JK

Pendiri Ormas SBY Fans Club Indonesia, Dody Susanto, membuat sebuah organisasi pendukung untuk memenangkan Jokowi-JK di Pilpres 2014 ini.
SBY Fans Club dulu merupakan organisasi yang berperan penting dalam memenangkan SBY-JK dalam Pilpres tahun 2004 lalu.
Dody menamakan nama organisasinya yang baru ini dengan nama unik dan sedikit nyeleneh yakni "Opor Ayam".
Ini bukan nama makanan opor ayam sungguhan namun merupakan akronim dari "Obrolan Pemimpin Ocehan Rakyat Akur Yakin Akan Menang".
"Indonesia melesat dalam jalan terjal demokrasi sangat ditentukan dari ketepatan memilih pemimpin," kata Dody di Jakarta, Jumat (6/6/2014).
Menurut Dody, saat ini dengan minimnya pendidikan politik sangat berpengaruh pada kualitas demokrasi karena itu dibutuhkan sosok yang berusaha memberikan keniscayaan bahwa proses kebersamaan dalam rangka mengurus bangsa di tangan pemimpin yang berjiwa kerakyatan.
"Situasi instabilitas karena polarisasi kedua kubu (Prabowo-Jokowi) harus dicermati dari tangki-tangki obrolan, ocehan, dan celotehan yang diperbincangkan orang se antero negeri," kata Dody.
Sehingga, menurut dia, perlu dirancang celotehan rakyat yang mampu ditangkap dengan denyut nurani calon pemimpin kita di masa depan.
"Dan itu ada dipunyai di Jokowi-JK," kata dia.
Dijelaskan dalam strategi Opor Ayam ada tiga tema yang dikelola yakni tema pertama soal "dapur ngebul" yang merupakan akronim dari dengar, aspirasi, pendapat, uneg-uneg, rakyat, nasib, golongan, ekonomi, berdikari, ulet, dan luar biasa.
Tema kedua adalah menolak nonstop (narkoba, obat terlarang, nikotin, SARA, teroristme, porno aksi).
Dan tema ketiga "Opor Ayam" mengangkat soal kampanye Amuba Angguran yakni mengatasi anak muda baru antipengangguran dalam bentuk serikat antipengangguran di kantong-kantong pemilih pemula.
"Dalam pengembangannya Opor Ayam akan dilakukan cross lagu-lagu daerah misalnya lagu khas Indonesia Barat diperdengarkaan di Indonesia Timur dan lagu Indonesia Timur diperdengarkan di Indonesia," kata dia.
Dody yang merupakan, pendiri Kanti Kejujuran, ini menegaskan sosok Jokowi-JK bagi dirinya adalah
Jujur, Ojo, Korupsi, Ojo wani Ibupertiwi (Jokowi) sementara JK adalah jiwa kerakyatan.
Dody menegaskan kampanye gagasan yang dikembangkan "Opor Ayam" merupakan respon atas ajakan Prabowo dan Jokowi melakukan kampanye gagasan dan menyetop kampanye hitam yang selama ini marak.
"Ayo masih ada waktu sebulan berlaga mari kita kampanye gagasan," kata Mantan ketua umum Karang Taruna Nasional 2005-2010 ini.
Dia sepakat dengan ide Jokowi soal kata Melesat yang dalam pandangan Dody adalah menyapa elemen langsung dengan empati sungguh-sungguh aksi tindak lanjut.
Tipelogi Melesat dari Jokowi itu yang menarik perhatian Dody.
"Konsep Melesat ini kami buat untuk menyetrum pemilih mendukung Jokowi-JK," kata pemegang 15 rekor MURI terbanyak di Indonesia ini.  [tribun]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar