Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo sedikit membocorkan gambaran visi dan misinya di bidang ekonomi. Menurutnya, kesejahteraan masyarakat tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah di bidang ekonomi makro saja, melainkan juga di ekonomi mikro.
"Jadi sebaiknya, desain ekonomi makronya sudah ada dulu. Lalu baru ke ekonomi mikro. Itu yang penting," ujar Jokowi saat makan siang bersama wartawan di restoran bebek goreng di dekat Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara pada Minggu (14/4/2014).
"Tidak mungkin kita hanya ngurusi ekonomi makronya saja tanpa memperhatikan ekonomi mikro. Justru di situlah yang langsung bersentuhan dengan rakyat, itulah harus difokuskan," tuturnya.
Jokowi mencontohkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang digagas pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada dasarnya, kata dia, program itu bagus bagi rakyat. Namun, di lapangan terjadi persoalan yang menyebabkan program tersebut malah sulit dijangkau oleh masyarakat kecil.
"Ternyata di lapangan ditemukan kredit-kredit yang dimulainya sebelum KUR itu digagas. Mereka bilangnya itu bagian KUR juga. Nah, apa yang di atas-atas tau yang kayak begitu ada," ujarnya.
"Belum lagi sosialisasi KUR yang kurang. Masyarakat itu jadi ndak ngerti bagaimana ini ngurusnya. Mestinya mudah," lanjut Jokowi.
Jokowi yakin, dengan memberikan perhatian yang besar kepada sektor riil, mampu berimbas positif bagi kesejahteraan rakyat di Indonesia. Apalagi, pebisnis kecil di Indonesia telah membuktikan kreativitas dan inovasi produknya dari tahun ke tahun.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar