Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi melakukan pertemuan-pertemuan dengan pimpinan partai politik. Hal itu dilakukan untuk membicarakan soal koalisi.
Menurut dosen politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Pangi Syarwi Chaniago, langkah yang dilakukan Jokowi malah membuat publik tidak empati. Selain itu, tambah dia, langkah itu menunjukkan Jokowi ambisius.
“Blusukan politik Jokowi ke sana ke sini untuk membentuk koalisi merayu parpol tengah justru publik tak empati, terkesan ambisius,” kata Pangi kepada JPNN, Minggu (13/4/2014).
Pangi menyatakan, sikap Jokowi yang terlalu ambisius bertolak belakang dengan sebelumnya. “Kelihatan Jokowi terlalu ambisi akhir-akhir ini, bertolak belakang dengan sikapnya dulu yang malu malu kucing,” ujarnya.
Pangi menjelaskan, seharusnya pengurus dan ketua umum yang mengurus soal koalisi. Jokowi, lanjut dia, tidak perlu yang langsung turun menyambangi partai-partai lain.
“Pengurus dan ketua umum yang ngurus dengan siapa dan bagaimana, Jokowi enggak usah kasak kusuk ke mana-mana, sementara Mbak Mega berdiam diri di kediamannya. Kesan blusukan politik Jokowi, ini bisa dimanfaatkan parpol tengah dan membuat mental lawan politik semakin siap,” tandas Pangi.
Seperti diketahui, Jokowi melakukan komunikasi politik dengan beberapa petinggi partai yakni Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical.
Sumber :
jpnn.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar