Minggu, 13 April 2014

PDIP Anggap Kabar Puan Usir Jokowi Menyesatkan

Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari menilai kabar calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusir Puan Maharani amat menyesatkan. Ia membantah adanya kejadian tersebut.
"Konfirmasi dari Pak Jokowi, evaluasi quick count dengan Ketum (Megawati Soekarnoputri) pada tanggal 9 April malam itu tidak dihadiri PM (Puan Maharani) maupun Mas Prananda," kata Eva dalam keterangannya, Minggu (13/4/2014).
Bahkan Eva telah menghubungi Jokowi untuk menanyakan kebenaran informasi tersebut. Hasilnya, Jokowi belum bertemu Puan.
"Sejak coblosan saya tidak pernah ketemu lagi dengan Mbak Puan hingga sekarang," ungkapnya.
Eva mengatakan pemberitaan di harian Jakarta Post amat disesalkan karena tidak mengkonfirmasi langsung ke sumber berita yaitu Jokowi sehingga menimbulkan kerugian bagi semua pihak yg diberitakan.
"Pak Jokowi berharap Jakarta Post segera mengkoreksi pemberitaan tersebut supaya tidak dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Pak Jokowi berharap agar di masa mendatang, hal tersebut tidak terjadi lagi," ungkapnya.
Fakta yg terjadi, ujar Anggota Komisi III DPR itu, segera setelah quick count maka Megawati bersama Jokowi melakukan evaluasi sekaligus menyusun konsep kampanye pilpres.
Sejak 9 April 2014, keduanya memfinalisasi organisasi dan tim pendukung kampanye pemenangan pilpres termasuk penentuan cawapres.
"Hasil quick count diterima dengan gembira karena rakyat telah mengantar PDIP sebagai pemenang pileg walau meleset dari pencapaian target, tapi PDIP tetap sebagai pemenang pileg," tuturnya.
Lebih lanjut, kata Eva,  Jokowi menjelaskan bahwa situasi di internal kondusif, dan saat ini struktur PDIP mengawal ketat proses real count yang banyak bermasalah di berbagai daerah terkait temuan-temuan kecurangan yang merugikan partai berlambang banteng itu. "Urusan persiapan kampanye pilpres sepenuhnya ditangani langsung Ketum dan Jokowi," ujarnya.

Sumber :
tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar