Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari menilai kabar calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusir Puan Maharani amat menyesatkan. Ia membantah adanya kejadian tersebut.
"Konfirmasi
dari Pak Jokowi, evaluasi quick count dengan Ketum (Megawati
Soekarnoputri) pada tanggal 9 April malam itu tidak dihadiri PM (Puan
Maharani) maupun Mas Prananda," kata Eva dalam keterangannya, Minggu
(13/4/2014).
Bahkan Eva telah menghubungi Jokowi untuk menanyakan
kebenaran informasi tersebut. Hasilnya, Jokowi belum bertemu Puan.
"Sejak coblosan saya tidak pernah ketemu lagi dengan Mbak Puan hingga
sekarang," ungkapnya.
Eva mengatakan pemberitaan di harian Jakarta
Post amat disesalkan karena tidak mengkonfirmasi langsung ke sumber
berita yaitu Jokowi sehingga menimbulkan kerugian bagi semua pihak yg
diberitakan.
"Pak Jokowi berharap Jakarta Post segera
mengkoreksi pemberitaan tersebut supaya tidak dimanfaatkan oleh
orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Pak Jokowi berharap agar di
masa mendatang, hal tersebut tidak terjadi lagi," ungkapnya.
Fakta
yg terjadi, ujar Anggota Komisi III DPR itu, segera setelah quick count
maka Megawati bersama Jokowi melakukan evaluasi sekaligus menyusun
konsep kampanye pilpres.
Sejak 9 April 2014, keduanya memfinalisasi organisasi dan tim pendukung kampanye pemenangan pilpres termasuk penentuan cawapres.
"Hasil quick count diterima dengan gembira karena rakyat telah mengantar PDIP sebagai pemenang pileg walau meleset dari pencapaian target, tapi PDIP tetap sebagai pemenang pileg," tuturnya.
Lebih lanjut, kata Eva, Jokowi menjelaskan bahwa situasi di internal kondusif, dan saat ini struktur PDIP
mengawal ketat proses real count yang banyak bermasalah di berbagai
daerah terkait temuan-temuan kecurangan yang merugikan partai berlambang
banteng itu. "Urusan persiapan kampanye pilpres sepenuhnya ditangani
langsung Ketum dan Jokowi," ujarnya.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar