Dukungan Partai Nasdem kepada PDI Perjuangan
memberikan dampak positif terhadap partai tersebut. Nasdem dinilai
memiliki kekuatan yang cukup untuk membantu "serangan udara" yang akan
dilakukan PDIP.
“Jelas menguntungkan, karena mereka bisa mendapat
bantuan untuk kampanye nantinya,” kata pengamat politik Universitas
Gadjah Mada, Arie Sudjito saat dihubungi Kompas.com, Minggu (13/4/2014).
Seperti
diketahui, saat kampanye terbuka lalu, sejumlah bos media massa yang
bergabung ke dalam partai politik memanfaatkan media miliknya untuk
kampanye.
Mereka adalah Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Viva
Group), bakal cawapres Partai Hanura Harry Tanoesoedibjo (MNC Group) dan
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (Media Group).
Perolehan
suara pun terbilang cukup signifikan jika dilihat dari hasil hitung
cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei. Bahkan, Nasdem yang
menjadi partai peserta baru di pemilu, memperoleh dukungan hingga 6,75
persen berdasarkan hasil hitung cepat Kompas. Dukungan tersebut
menempatkan Nasdem sebagai partai papan tengah.
Kendati demikian, Arie menambahkan, PDI Perjuangan
dinilai harus bisa menggandeng partai berbasis massa Islam seperti PKB
untuk memperkuat pencapresan Joko Widodo nanti. Menurutnya, PKB memiliki
basis masa yang cukup kuat di daerah. Selain itu, kedua partai dianggap
memiliki ideologi yang saling beriringan.
“Orang-orang NU itu
ideologinya kuat. Kulturalnya kuat. Basis masa kelompok Nahdliyin,
pesantren juga cukup besar. Karenanya PKB menjadi mesin partai yang
penting,” ujarnya.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar