Pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Wara Sinuhaji
mengatakan, kabinet kerja yang dibangun Joko Widodo (Jokowi) dalam
pendekatannya dengan elite partai politik (Parpol), sangat bijaksana.
Jokowi yang diusung PDI Perjuangan itu membangun koalisi itu karena
melihat koalisi pemerintahan sebelumnya, yang terlihat semu.
"Jokowi membangun koalisi dengan Partai Nasdem karena mempunyai
tujuan demi rakyat. Kabinet kerja itu membawa pengaruh positif dalam
bursa pemilu presiden,” ujarnya kepada Suara Pembaruan di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (18/4/2014) malam.
“Jokowi bisa kalah jika dicurangi. Sebab, kabinet kerja lebih efektif
ketimbang membahas masalah calon wakil presiden (Cawapres) maupun kursi
menteri dalam cabinet,” dia menambahkan.
Menurutnya, Jokowi cerdik dalam membangun koalisi menjelang pemilihan
presiden tersebut. Kelemahan dari pemerintahan sebelumnya dijadikan
kekuatan dalam merebut simpatik rakyat.
Jokowi mempunyai strategi yang cukup kuat dalam membangun pemerintahan mendatang. Jokowi menginginkan pemerintahan yang kuat.
"Koalisi yang dibangun elite partai dan partai pemenang pemilu
sebelumnya, masih sering terjadi saling menyikut. Akibatnya, kinerja
pemerintahan pun terganggu. Ini terjadi karena koalisi sebelumnya
berbagi kekuasaan, atau jabatan untuk kursi menteri. Jokowi menginginkan
pemerintahan yang stabil, dan tidak saling sikut jika berhasil
memenangkan pemilu presiden," katanya.
Ditambahkan, Jokowi tidak hanya membangun koalisi sebelum pesta
demokrasi tersebut. Dia dipastikan akan memperkuat posisi pemerintahan
dengan mengulang koalisi dengan parlemen, sebab sebagai eksekutif di
pemerintahan, Jokowi dipastikan membutuhkan dukungan luas. Setidaknya,
ada yang mengontrol dan mendukung pemerintahan.
"Kabinet kerja yang dibangun Capres dari PDI Perjuangan itu semakin
membuka lebar pengetahuan masyarakat tentang politik. Bahkan, kabinet
kerja yang dibangun Jokowi itu bisa membawa dampak besar terhadap parpol
pengusung Capres dan Cawapres saingan Jokowi dan pasangannya,” dia
menambahkan.
"Kemungkinan terburuknya, kabinet kerja yang dibangun Jokowi bisa
membuat rakyat meninggalkan pasangan capres dari parpol lain. Capres
lain harus memiliki strategi kuat dalam mengalahkan Jokowi. Soalnya,
kekuatan Jokowi ada di tangan rakyat. Sehingga, sulit untuk dapat
mengalahkan Gubernur DKI itu," sebutnya.
Sumber :
beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar