Jumat, 18 April 2014

Lagi, Warga Jakarta Keberatan Jokowi Nyapres

Keberadaan bus wisata yang digagas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjadi primadona hiburan bagi warga Ibu Kota. Masyarakat antusias menjajal bus yang disediakan secara cuma-cuma alias gratis oleh pemerintah. Para pelancong lokal pun tampak mengantri di sejumlah halte yang sudah ditentukan.
Salah satunya adalah Halte Monumen Nasional. Pantauan Tempo, banyak ibu bersama anaknya ingin bertamasya di jalan raya Jakarta itu. Mereka membawa serta kerabat maupun tetangga rumahnya.
Seperti yang dilakukan oleh Dwi Yulianti, 35 tahun, warga Senen, Jakarta Pusat. Bersama anak perempuannya, Kartika Anggraini, 7 tahun, dia sabar mengantre datangnya bus tingkat tersebut. Menurut Dwi, jumlah bus terlalu sedikit. Akibatnya, calon penumpang menunggu cukup lama.
"Saya menunggu dari jam 10.00 dan baru naik tadi jam 10.30," kata perempuan berjilbab itu, Jumat 18 April 2014. Dwi berharap armada bus wisata ditambah. "Ayo Pak Jokowi, tambah bus wisata dulu baru jadi presiden," ujar dia sambil tersenyum.
Menurutnya, keberadaan bus itu sangat membantu warga yang ingin melepas penat dari aktivitas sehari-hari. "Kalau ke Ragunan atau Ancol pasti penuh, mending ini (bus wisata) dan gratis juga," katanya.
Kurangnya jumlah bus wisata juga dikeluhkan Yuyun Muslimah, 39 tahun. "Kasihan anak-anak ikut lama menunggu," katanya. Menurut dia, keberadaan bus wisata menawarkan jenis hiburan baru bagi masyarakat.
Bus wisata ini beroperasi mulai pukul 09.00 hingga 19.00. Di dalam bus, tak boleh ada penumpang yang berdiri. Setiap bus dijaga satu personel polisi dan satu petugas pemandu bus. Sebelum penumpang naik, mereka menghitung terlebih dahulu jumlah penumpang yang turun. Setelah memastikan total kursi yang tersedia, mereka baru mempersilakan calon penumpang untuk naik. Tentu dengan jumlah yang sesuai. "Aturannya memang seperti itu, tidak boleh ada penumpang yang berdiri," kata Karina, seorang pemandi bus wisata.
Sementara para penumpang tampak bersemangat di dalam bus. Mereka mengincar tempat duduk yang berada di lantai atas. Posisi yang lebih tinggi memang memungkinkan penumpang untuk menikmati pemandangan dengan leluasa. Sesekali terdengar pertanyaan yang dilontarkan anak kepada ibunya tentang tempat tertentu. "Bu, itu masjidnya besar sekali," kata seorang anak. Si ibu menjawab, "Iya itu Masjid Istiqlal namanya."

Sumber :
tempo.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar