Jumat, 18 April 2014

PROJO: Keinginan Puan Jadi Cawapres Jokowi Mengagetkan

PDIP Pro Jokowi (Projo) merespons isu santer Puan Maharani siap jadi cawapres Jokowi. Hasrat politik Puan memang mengagetkan lantaran perolehan suara PDIP tak tembus 25% dan tak mungkin mengusung capres-cawapres sendiri.
"Keinginan Puan Maharani menjadi Wapres untuk Jokowi menjadi isu yang membuat kaget banyak kalangan. Tentu saja ini menimbulkan tanda tanya besar dan membuat keresahan di kalangan masyarakat," ujar Budi Arie Setiadi, Koordinator Nasional Projo saat dimintai tanggapannya mengenai wacana kemungkinan duet Jokowi-Puan, dalam siaran pers, Jumat (18/4/2014).
Bagi Budi, Pilpres 2014 adalah pertaruhan besar bagi nasib bangsa dan rakyat. Ini momentum serius bagi perubahan sejati untuk rakyat.
"Saya berharap seluruh kader partai memahami arti strategis Pilpres 2014 ini," katanya.
Dia yakin Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tak akan sembarangan menentukan cawapres Jokowi. "Saya yakin ketua umum akan bijaksana dalam memutuskan siapa pendamping Jokowi. Isu mengenai capres boneka harus ditangkal dengan memberikan pilihan terbaik pendamping Jokowi, " jelas mantan Kepala Balitbang PDIP ini.
Pilpres 2014 harus menghasilkan upaya serius dalam pembenahan perjalan bangsa ke depan. Evaluasi dan kritik terhadap kinerja pemerintahan 10 tahun terakhir, menurut Budi, jangan kembali dibebani oleh produk politik yang jauh dari harapan rakyat.
"Adalah wajar bila setiap kader partai politik, menginginkan yang terbaik bagi partai nya. Tapi saat ini, kepentingan Ibu Pertiwi jauh lebih besar, dari kepentingan pribadi dan kelompok. Gotong royong bukan slogan kosong tanpa makna. Wapres untuk mendampingi Jokowi sebaiknya merupakan wujud dari semangat gotong royong seluruh komponen bangsa dalam menyelamatkan negeri," pungkasnya.

Sumber :
detik.com

2 komentar:

  1. Wah...kalau seperti ini mending golput saja... tidur lebih enak atau mendingan tenis saja. Males milih...

    BalasHapus
  2. udah lah..., puan ga usah ikut2an, kalo mau mending puan nyoba dulu jadi lurah, ato camat misalnya, ato walikota dulu, biar masyarakat tau dan bisa menilai kualitas puan itu seberapa...

    BalasHapus