Meski Megawati belum menentukan siapa capres dari PDIP, namun nama
Jokowi terus menjuarai berbagai survei pencapresan. Jika Jokowi maju,
dukungan yang akan diterima oleh PDIP mencapai 35 persen.
"Jika
Jokowi tidak dicapreskan persaingan ketat terjadi antara Mega, ARB,
Prabowo. Jika Jokowi nyapres, dukungannya mencapai 22-35 persen disusul
oleh ARB dan Prabowo," kata peneliti LSI, Adjie Alfaraby, dalam jumpa
pers survei dengan tema '2014: Pemerintahan Golkar atau Pemerintahan
PDIP' di kantor LSI, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jaktim, Minggu
(2/2/2014).
Adjie menjelaskan pada pemilu 2014 PDIP menjadi
salah satu partai yang memiliki kekuatan besar. Jika Jokowi maju sebagai
capres maka ia akan memperoleh suara sebesar 35 persen. Namun
pencapresan Jokowi akan sangat ditentukan Megawati.
Dengan angka
35 persen, menurut perhitungan lembaga survei pimpinan Denny JA ini,
PDIP diprediksi tidak memerlukan bantuan partai lain untuk menembus
aturan Presiden Treshhold.
"Hanya PDIP dan Golkar yang bisa
mengajukan capres sendiri dari 12 partai peserta dengan aturan minimal
25 persen suara sah nasional atau 20 persen kursi," sambungnya.
Karena
pentingnya posisi Mega, Adjie menyebut Mega sebagai sebagai 'Queen
Maker' Capres 2014. "Dia 'queen maker'. Maju atau tidaknya Jokowi
ditentukan oleh Megawati," ungkapnya.
Hingga saat ini, Megawati
sebagai ketua umum PDIP masih menyimpan rapat siapa yang akan diputuskan
bertarung dalam pilpres 2014. Ia berusaha konsisten untuk mengumumkan
calonnya usai pileg 9 April 2014 berlangsung.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar