3 Capres PKS 2014 |
"Orang katakan konteks pencapresan DKI saya kalah masa dibawa ke nasional (Pilpres)? Itu pandangan yang menyederhanakan masalah, justru Pemira PKS mengkoreksi cara pandang tak rasional itu," kata Hidayat Nur Wahid usa rapat majelis syuro di DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jaksel, Minggu (2/2/2014) dini hari.
Hidayat memaparkan beberapa kasus bahwa kemenangan di DKI bukan patokan kemenangan nasional. Dalam Pemilu Raya PKS pada November lalu dirinya kalah di DKI, tapi justru memperoleh suara terbanyak se-nasional.
"Artinya DKI hanya 1 dari 34 propinsi. Penduduk DKI hanya 5 juta pemilih, sementara semua pemilih lebih dari 100 juta orang," ujarnya.
Oleh karenanya menurut Hidayat, tidak benar juga logika yang mengatakan bahwa yang menang di DKI berarti menang secara nasional.
"Pak Jokowi di DKI kandidat (Pilgub), tapi di Jabar dan Jatim dia datang kalah. Jadi DKI ibukota betul, tapi konteks Pemilu maka basisnya nasional," tutur ketua Fraksi PKS DPR itu.
Hidayat mengatakan dirinya siap mengikuti pencapresan hingga Pileg 9 April mendatang bersama 2 kandidat lain Anis Matta dan Ahmad Heryawan.
"Tentu juga saya dicalegkan di DKI, hal itu bukan dikotomi," ucap anggota komisi VIII DPR itu.
Dalam Pilgub DKI tahun 2012, Hidayat yang berpasangan dengan Didik J Rachbini gagal di putaran pertama Pilgub DKI. Semetara Jokowi-Ahok berhasil duduk sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar