Minggu, 02 Februari 2014

Kata Eva, Ingin Capres Muda Mental Pemilih Kian Terbuka

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Eva Kusuma Sundari menilai mental blocking pemilih sudah mulai terurai. Sebab, berdasarkan survei, pemilih telah terbuka dengan memberi ruang bagi calon pemimpin muda untuk memimpin Indonesia ke depan.
Hal tersebut disampaikan Eva saat menanggapi rilis survei Political Communication Intitute (Polcomm Institute) yang bertajuk Mencari Pesaing Joko Widodo (Jokowi), Minggu (2/2/2014), di Hotel kartika Chandra, Jakarta.
"Mental blocking sudah terurai dan hilang dibuka dengan fakta, bahwa pemimpin muda maupun perempuan tak jadi masalah," ujar Eva.
Anggota Komisi III DPR itu juga mengapresiasi hasil survei yang memunculkan pemimpin alternatif dari kalangan muda.
"Masyarakat menghendaki anak muda, Jokowi dikompetisikan dengan tokoh muda. Ini kehendak masyarakat dan pemilih," kata dia.
Eva juga melihat tren menginginkan tokoh muda juga sudah mulai mengikis kekuatan parpol sebagai penentu suara dalam pemilu. "Masyarakat tak lagi melihat pesaing Jokowi bukan parpol lagi, tapi lebih kemampuan personal, kapabilitas dan kharisma calon pemimpin," tambahnya.
Survei Polcomm Institute mengungkapkan 53,2 persen responden menilai tokoh muda layak menjadi pemimpin Indonesia pada 2014. Responden yang menghendaki tokoh senior hanya 23,4.
Responden juga menilai tokoh yang cocok bersaing dengan Jokowi adalah tokoh muda (33,2 persen) dan hanya 23,4 persen yang mengajukan tokoh senior, sedangkan 30,3 persen responden mengatakan tak masalah dengan figur tua atau muda untuk bersaing dengan Jokowi.
Survei Polcomm Institute dilaksanakan dengan dua tahap. Pertama riset analisis konten untuk menjaring nama kandidat pemimpin nasional yang benar-benar diwacanakan media massa nasional sebagai capres dan cawapres. Heri mengatakan media massa yang diriset yakni 22 media dengan rincian 6 media cetak, 10 media televisi dan 6 media online.
Tahap kedua, survei memilih calon pemimpin alternatif 2014 yang potensial untuk bersaing dengan Jokowi. Nama pemimpin yang terjaring kemudian ditanyakan dalam survei dengan teknik wawancara langsung.
Survei dilakukan 2-25 Januari 2014 di 33 Provinsi dengan jumlah 1200 responden. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kesalahan 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar