Direktur Eksekutif Political Communication Institute (PCI) Heri Budianto, menyatakan bahwa kemenangan telak Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dalam survei yang dilakukannya adalah tanda-tanda bahwa demokrasi di Indonesia berjalan tidak lagi sehat.
"Survei selama ini menunjukkan Jokowi meraih 40%, sementara tokoh lain dibawah 20%. Ini tidak sehat untuk demokrasi," kata Heri, Minggu (2/2/2014).
PCI melakukan survei dalam dua tahap, yaitu riset content analysis untuk menjaring nama-nama nasional yang diwacanakan media massa. Media yang diriset 22 media, yaitu enam media Cetak, 10 media televisi dan enam media online.
Tahapan kedua dipilih calon Pemimpin 2014 alternatif yang menjadi penantang potential bagi Jokowi. Nama-nama tersebut kemudian disurvei secara nasional dengan teknik pengumpulan data awancara langsung.
Survey dilakukan tanggal 2 hingga 25 Januari 2014 dilakukan 33 provinsi dengan jumlah responden 1.200 orang dari Daftar Pemilih Tetap. Survei menggunakan metode mutistage random sampling dengan margin eror 3,1% pada tingkat kepercayaan 95%
Survei ini dibagi dua kategori besar, tokoh Partai Politik dan Non Partai Politik. Dari partai politik, hadir nama-nama Hatta Rajasa, Anis Matta, Marzuki Alie, Priyo Budi Santoso, Yusril Ihza Mahendra dan Ahmas Heryawan. Dari Non Partai Politik, hadir nama-nama Irman Gusman, Dahlan Iskan, Ali Masykur Musa, Mahfud MD, Gita Wirjawan dan Rhoma Irama.
Sumber :
inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar