Wakil Ketua Umum PAN, Drajat Wibowo, menilai wacana pencapresan
Gubernur DKI Jakarta,Joko Widodo (Jokowi) yang terlalu dini oleh para
pendukungnya yang tidak sabar ingin mengatur negara telah membuatnya
tersandera dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Ini membuat banyak
tokoh ataupun partai politik menjadi canggung membantunya dalam
menangangai banjir di Jakarta saat ini.
“Hujan turun belum
seberapa, tapi banjir dimana-mana. Banyak tokoh ataupun partai politik
menjadi kini menjadi sungkan untuk membantu karena para pendukung Jokowi
yang selalu mengkali kemberhasilan sebagai keberhasilan Jokowi dan
kalau ada masalah menyalahkan pihak lain,” ujar Drajat ketika dihubungi
wartawan, Rabu (15/1/2014).
Drajat mengakui sosok Jokowi adalah orang
yang cemerlang, dan Jokowi sebenarnya punya kesempatan menjadi gubernur
yang sukses jika tidak selalu didorong-dorong oleh para pengikutnya
untuk menjadi presiden.”Mereka mendorong Jokowi karena tidak sabaran
ingin ikut memerintah,” tegas Drajat.
Dampak dari isu dan wacana
pencapresan Jokowi menurutnya yang bergulir tidak ada yang bisa
menghalangi membuat posisi Jokowi menjadi sulit jika harus berususan
dengan pihak lain. Semua pihak kini berhitung kalau berurusan dengan
Jokowi, bukan hanya untuk mengkritik yang sebenarnya juga baik untuk
pemimpin, tapi untuk membantu pun kini mereka enggan.
“Jokowi
tidak lagi mendapatkan dukungan penuh para tokoh, Bahkan orang yang
membawanya dari Solo ke Jakarta seperti Prabowo dan JIK saat ini juga
sudah merasa tertelan oleh Jokowi.Saya juga bahkan melihat Megawati juga
dipojokkan bahkan oleh kader-kadernya sendiri yang seperti tidak
memahami etika berpolitik,” imbuhnya.
Jakarta, kata Dradjad,
adalah salah satu kota paling kacau di dunia. Sutiyoso, sebut dia, sudah
melakukan banyak terobosan, mulai dari membongkar kekumuhan Monas dan
Stadion Menteng, hingga memunculkan bus transjakarta. Begitu juga dengan
Fauzi Bowo yang menyelesaikan pembangunan BKT dan jalan layang Antasari
dan Casablanca.”Dia tidak bisa kerja sendirian. Memimpin Jakarta jauh
lebih berat dari memimpin Singapura dan London sekalipun,” tegasnya.
Sumber :
Pos Kota
Tidak ada komentar:
Posting Komentar