Wasekjen PKS, Fahri Hamzah, menegaskan para pendukung Gubernur DK
Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) melakukan kesalahan yang mendasar dengan
menyeret-nyeret Jokowi untuk menjadi calon presiden pada pemilu 2014
mendatang.Hal ini menyebabkan kerugian buat warga DKI Jakarta, Jokowi
sendiri dan juga PDIP sebagai partai yang mengusungnya.
“Harusnya
Jokowi itu masuk DKI itu dengan prinsip solidaritas bersama karena
masalah DKI gak mungkin bisa dikerjakan sendiri, sangat berat dan nyaris
sama dengan masalah nasional.Karena itu yang diperlukan adalah
menimbulkan sikap bahwa Jokowi milik semua orang. Tapi yang terjadi
sayangnya orang-orang non partisan disekliling dia jadi membuat Jokowi
seperti milik satu partai saja,” ujar Fahri kepada watawan, Rabu (15/1/2014).
Hal
ini menurutnya bisa dilihat dari sikap orang-orang Jokowi yang
memanas-manasi dirinya dan juga pada akhirnya seperti menjadi sikap
Jokowi untuk melawan semua pihak yang dianggap menentang
kebijakan-kebijakannya. Jokowi cenderung mengklaim berbagai keberhasian
sebagai hasil kerjanya sendiri dan kegagalan karena disebabkan pihak
lain baik secara horizontal maupun vertikal.
“Jokowi
dipanas-panasi untuk melawan DPRD, presiden, mentri maupun kepala daerah
lainnya. Dia kan gak bisa kerja sendiri, dia butuh presiden, dia butuh
DPRD, dia butuh gubernur daerah lain dan bupati daerah lain, dia butuh
mentri-mentri. Kalau berhasil diklaim sebagai kerja dia, kalau ada
masalah dia tuding pihak lain.Ini membuat orang lain pada akhirnya
ketika dia menghadapi masalah seperti banjir ini bersikap, rasain loe,”
tegas Fahri.
Jokowi dan Ahok pun terseret arus dan justru
menikmati kondisi ini yang pada akhirnya membuat blunder baginya.
Seharusnya menurut Fahri sejak awal Jokowi harus menegaskan bahwa
dirinya adalah milik masyarakat DKI Jakarta ketika dia datang dan menang
sejak berangkat dari Solo. Jokowi pun belum melakukan apapun kecuali
waduk pluit.Semua yang diresmikannya hanyalah peninggalan keja
gubernur-gubernur terdahulu.
“Harusnya dia kulonuwun, sebagai
orang baru di Jakarta bukan malah menikmati seperti yang dia lakukan
dengan cengar cengir dan melecehkan banyak pihak.Ini kesalahan fatal
Jokowi.Harusnyadia bilang, aku serius mau jadi gubernur 5 tahun ini dan
tolong kerjasamanya. Kecuali waduk pluit yang dananya juga didapat dari
Astra dan bukan APBD, Jokowi belum melakukan apapun karena yang dia
resmikan sekarang proyek masih Foke dan Sutiyoso, seperti monoaril,
busway.Orang kalau terlalu banyak dipuji akan fly,” imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar