Jakarta kembali tertimpa musibah banjir tahun ini. Banyak masyarakat yang
kecewa terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) karena dianggap belum mampu
mengatasi masalah klasik ibukota.
PDI Perjuangan, sebagai partai yang mengusung Jokowi, memaklumi protes masyarakat, meskipun kenyataanannya menurut BNPB Titik Banjir di DKI Jakarta sudah turun draktis menjadi 32 titik dibandingkan sebelumnya 62 titik.
"Seandainya
ada masyarakat yang dulu menaruh harapan pada Jokowi, wajar kalau
merasa kecewa," kata Sekretaris Jenderal PDIP, Tjahjo Kumolo di Gedung
DPR, Rabu (15/1/2014).
Tetapi, kata Tjahjo, masyarakat harus
mengingat bahwa untuk mengatasi banjir dan macet di Jakarta, tak bisa
diselesaikan hanya dalam waktu satu tahun.
"Tetapi satu tahun
ini sudah ada langkah, misalnya koordinasi dengan pusat. Dalam 10 tahun
terakhir, baru kali ini gubernur DKI berkoordinasi dengan pemerintah
pusat," ujar dia.
Selain itu, lanjut dia, langkah nyata yang
sudah dilakukan Jokowi misalnya, menata kawasan di pinggir sungai,
menata gorong-gorong, jalur bus transjakarta dan lainnya.
"Ini kan masih proses. Soal sekarang masih macet dan banjir, wajar masyarakat kecewa, kok nggak cepat," kata dia.
Atas
kritikan soal banjir ini, Tjahjo mengakui, bisa saja mempengaruhi
elektabilitas PDIP dan Jokowi sendiri. "Asal masyarakat bisa berpikir
rasional," kata dia.
Untuk menyelesaikan permasalahan ibukota,
menurut Tjahjo, Gubernur DKI harus lebih sering berkoordinasi dan
bertemu dengan presiden. "Siapapun yang jadi presiden juga harus urus
Jakarta," kata dia.
Sumber :
viva.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar