Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, perbaikan Jalan TB
Simatupang, Jakarta Selatan, yang ambles serta gorong-gorong di bawahnya
menggunakan anggaran sewaktu-waktu dari Dinas Pekerjaan Umum Jakarta.
"Pada dinas strategis, ada namanya anggaran sewaktu-waktu. Yang TB
Simatupang, ya, pakai itu," kata Jokowi ketika meninjau Rumah Sakit Umum
Daerah Koja, Jakarta Utara, Rabu (15/1/2014) pagi.
Ruas Jalan TB Sumatupang ambles pada saat proses pengesahan Rancangan
APBD DKI 2014 masuk dalam tahap pembahasan akhir di DPRD DKI.
Dengan
demikian, sudah tidak mungkin lagi memasukkan dana perbaikan jalan
tersebut ke dalam RAPBD yang tengah dalam pembahasan itu.
Jokowi akhirnya memutuskan untuk menggunakan dana sewaktu-waktu.
Menurut Jokowi, anggaran sewaktu-waktu berbeda dari mata anggaran tak
terduga. Anggaran tak terduga digunakan pada saat yang tak terduga,
misalnya bencana alam. Adapun dana sewaktu-waktu adalah anggaran yang
dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur yang tak terduga.
"Dana sewaktu-waktu ini, misalnya, ada jalan berlubang. Daripada nunggu tender lagi, langsung ditambal pakai anggaran ini," ujarnya.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Muhammad Sanusi, mengatakan,
anggaran sewaktu-waktu yang diistilahkan dengan dana swadaya
infrastruktur tersebut sebesar Rp 20 miliar per suku dinas dan Rp 300
miliar di Dinas PU. Anggaran ini memang dapat digunakan untuk keperluan
pembangunan infrastruktur yang mendesak.
"Anggaran sewaktu-waktu cuma ada di Dinas PU, dinas lainnya enggak
punya. Karena, kan dinas tersebut strategis dalam urusan pembangunan,"
ujar politikus Partai Gerindra tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan
mengatakan masih berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum soal
perbaikan jalan tersebut. Koordinasi dengan kementerian dilakukan karena
jalan tersebut berada di bawah wewenang pemerintah pusat. Manggas belum
dapat memprediksi berapa anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan
tersebut.
Begitu mengetahui bahwa ruas jalan di seberang utara Gedung Nestle
ambles hingga 50 cm, Senin (13/1/2014) malam, Jokowi langsung meninjau
kondisi jalan itu pada Selasa keesokan harinya. Jokowi juga
memerintahkan perbaikan jalan tersebut meskipun wewenang pemeliharaan
berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum. Jokowi juga menginginkan
perbaikan gorong-gorong dan peninggian ruas jalan tersebut.
Puing-puing reruntuhan jalan menutupi gorong-gorong di bawah jalan.
Aliran air dari permukiman di Kebagusan pun tidak dapat mengalir ke Kali
Baru. Air meluap di jalan serta menutup arus lalu lintas.
Kini kendaraan dari Pasar Rebo menuju Pondok Indah dialihkan melalui
Tol TB Simatupang dan jalan permukiman akibat banjir di jalan. Adapun
kendaraan yang melintas di sisi seberang hanya diberlakukan satu lajur
kendaraan sehingga menimbulkan kemacetan.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar