Rabu, 15 Januari 2014

Golkar Tak Percaya Rakyat Ingin Capres Muda Seperti Jokowi

Partai Golkar tak percaya dengan hasil survei bahwa rakyat Indonesia menghendaki capres muda. Partai beringin memandang masyarakat tak peduli dengan dikotomi tokoh muda dan tua di Pilpres.
"Yang jauh lebih penting dan urgen bagi rakyat adalah hadirnya tokoh yang otentik dan bersih (dan membersihkan). Capres tua atau capres muda tidak ada bedanya alias "setali tiga uang" saja kalau dua-duanya tidak bersih dari korupsi!," kata Ketua DPP Golkar Hajriyanto Y Tohari dalam siaran pers, Rabu (15/1/2014).
Menurut Hajri, presiden yang bersih saja belum tentu bisa membersihkan negara ini dari korupsi. Dibutuhkan tokoh yang bersih dan membersihkan untuk menjadi Presiden RI.
"Tak peduli dia berusia tua atau muda! Untuk apa tokoh muda kalau faktanya belepotan dengan korupsi dan suap? Tentu kita senang kalau muncul tokoh muda dalam Pilpres 2014. Tetapi bukan faktor mudanya, tetapi bersihnya!," kata Hajri.
Namun ia tak memungkiri kalau ada tokoh muda yang bersih dan membersihkan, ibarat air mutlak yaitu air suci yang menyucikan, tentu itu sangat ideal.
"Tetapi kalau dia tokoh muda tetapi indikasi koruptifnya begitu kuat, ya untuk apa kita punya presiden muda tetapi korup? Sebab, korupsi lah yang menjadi tantangan terbesar yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini," kata Hajri.
"Maka munculnya tokoh yang bersih dan membersihkan lah yang jauh diperlukan oleh bangsa ini! presiden tua atau presiden muda itu sekunder atau kalau bukannya malah tersier saja! Yang primer adalah presiden yang bersih dan membersihkan!," tandasnya.
Lembaga survei Institut Riset Indonesia (Insis) merilis survei seputar capres yang diharapkan rakyat. Hasilnya rakyat menghendaki capres yang masih muda seperti Jokowi.
"Responden yang akan menggunakan hak pilih jika capres di Pilpres 2014 berusia di atas 55 tahun hanya 63,36 persen. Kondisi berbeda jika yang maju di Pilpres 2014 adalah capres yang umurnya kurang dari 55 tahun, yang mengatakan akan menggunakan hak pilih melonjak menjadi 81,86 persen," kata peneliti Insis Mochtar W Oetomo dalam paparan hasil survei di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Minggu (12/1/2014).
Tokoh muda paling populer berdasar survei tersebut adalah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Ada beberapa tokoh lain di bawah Jokowi seperti Priyo Budi Santoso, Hary Tanoesoedibjo, Hidayat Nurwahid, Muhaimin Iskandar, Puan Maharani dan lainnya. Apakah suara keras Hajri itu menyindir salah satu tokoh muda tersebut? Atau karena Capres Gulkar sudah tua?


Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar