Rabu, 15 Januari 2014

BPBD DKI vs BMKG

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mengklaim telah sukses menurunkan titik banjir tahun ini dibandingkan tahun lalu. Jika di zaman Fauzi Bowo titik banjir mencapai 62 titik, tahun ini Pemprov DKI mengaku hanya punya 35 titik banjir. Menurut BPBD kesuksesan ini tak lepas dari kesigapan Jokowi menangani banjir tahun ini.
Berbeda dengan BPBD DKI yang terkesan terlalu dini mengklaim kesuksesan Pemprov DKI, BMKG justru mewanti-wanti Pemprov dan warga DKI untuk tetap waspada terhadap banjir. Imbauan ini disampaikan karena belum memasuki puncak musim penghujan saja, Jakarta sudah dikepung banjir. Padahal puncak musim hujan baru akan terjadi di akhir bulan Januari dan awal bulan Februari.
"Masih berpotensi langganan banjir tetap waspada. Itu terjadinya alami enggak bisa mengubahnya," jelas Kepala Sub Bidang Cuaca Ekstrem, Kukuh Ribudianto saat dihubungi merdeka.com, Rabu (15/1/2014).
Bahkan BMKG mengingatkan sekalipun dilakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), hujan tetap akan turun meski dipercepat curah hujannya. Hal buruk justru bisa terjadi jika operasi tersebut salah strategi.
"Tergantung strateginya kalau bagus bisa mempercepat. Tetapi tetap turun (hujan) itu cuma mempercepat turunnya hujan mungkin jumlah agak berkurang. Kalau strateginya salah pasti bisa lebat maka perlu ketelitian," sambung dia.
Selain itu, turunnya jumlah titik banjir juga bisa disebabkan dari berkurangnya jumlah curah hujan di Jakarta dari tahun lalu. Jadi bukan lantaran hanya karena kinerja penanggulangan banjir oleh Jokowi.
"Curah hujan tertinggi 147 ml perhari kemarin. Secara akumulasi sebulan sebenarnya normal kategori perbulan itu 400 ml. Kategorinya hujan ekstrem tapi normal. Jumlah curah hujan bulanan tahun lalu lebih tinggi dibandingkan awal tahun ini, awal Januari tahun lalu, jumlahnya 190 ml hampir 200 ml per hari turun" tutup dia.
Sebelumnya, Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI menyebut jumlah titik banjir saat ini ada 35 titik. Jumlah ini menurun dibanding pada masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo alias Foke, di mana titik banjir di zaman Foke awalnya 78, terus ada Kanal Banjir Timur turun jadi 62. Zaman Jokowi turun lagi jadi 45 dan sekarang sudah 35 titik.
Berbagai cara dilakukan pemprov untuk terus menanggulangi banjir. Terakhir Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Dengan cara ini, kumpulan awan yang mengandung banyak uap air dapat menjadi hujan sebelum memasuki wilayah Jakarta dan Jawa Barat.
Modifikasi cuaca ini akan berlangsung selama 2 bulan mulai tanggal 14 Januari 2014 sampai dengan 14 Maret 2014 mendatang. Sementara pesawat yang untuk membantu proses membuat hujan buatan yakni 1 pesawat C 130 Hercules dan 2 pesawat CN 212.

Sumber :
merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar