Rabu, 15 Januari 2014

Jokowi Tangani Banjir Hanya Reaksioner, Tidak Antisipatif

Banjir masih menggenangi sebagian wilayah Jakarta. Hal itu terjadi karena curah hujan yang masih tinggi mengguyur wilayah ibukota tersebut.
Meskipun secara resmi BNPB menyatakan bahwa Titik Banjir saat ini (di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi) telah berkurang secara draktis menjadi 35 Titik Banjir, tetapi hal ini belum membuat anggota Komisi VIII DPR, Ace Hasan Hasan Syadzily, menyadari bahwa data tersebut merupakan data yang tak terbantahkan lagi. Berpedoman masih melihat adanya genangan air di beberapa tempat di Jakarta, Ace Hasan Hasan Syadzily menggugat Jokowi.
Dia mengatakan Jokowi  belum melakukan koordinasi dengan Kepala Daerah sekitar ibukota. "Hal itu untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan banjir kiriman," kata Ace ketika dikonfirmasi, Rabu (15/1/2014).
Politisi Golkar itu mengatakan, harapan publik terhadap Jokowi sesungguhnya sangat tinggi untuk menyelesaikan permasalahan di Jakarta, terutama persoalan banjir dan kemacetan.
"Khusus penanganan masalah banjir yang sekarang ini melanda Jakarta, kebijakan Pak Jokowi masih sangat reaksioner dan tidak antisipatif," ujarnya.
Menurutnya, Jokowi yang menjabat Gubernur DKI Jakarta selama satu tahun seharusnya sudah tahu akar persoalan banjir. Waktu satu tahun, menurut Ace, sudah cukup untuk membuat kebijakan dan langkah-langkah yang komprehensif untuk menyelesaikan letak persoalan.
"Dari mulai normalisasi sungai Ciliwung, menata pemukiman di bantaran sungai, meninjau kembali drainase yang bermasalah dan meninjau tata ruang bangunan yang dapat tersumbatnya aliran air jika terjadi hujan dan lain sebagainya," tuturnya.

Sumber :
tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar