Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menegaskan capres partainya akan
dideklarasikan setelah Pileg nanti. Timbul pertanyaan, apakah PDIP
serius mencapreskan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), atau hanya memanfaatkan
elektabilitas Jokowi untuk mendongkrak suara partai saja?
"Kalau
partai lain udah ada calon-calon ya monggo saja, ini kan demokrasi. Tapi
kalau PDIP tunggu sampai Pemilu Legislatif," kata Mega di sela-sela
Raker Fraksi PDIP DPR di Hotel JS Luwansa, Jl HR Rasuna Said, Kuningan,
Jakarta, Senin (9/12/2013).
Pernyataan Mega ini yang memicu
pertanyaan soal keseriusan Jokowi diusung di Pilpres 2014. Munculnya
pertanyaan ini sangat wajar. Karena menurut sejumlah survei,
elektabilitas Jokowi di atas angin, lonjakan elektabilitas Jokowi juga
ikut mendongkrak suara PDIP. Bahkan survei Indikator Survei Indonesia
pimpinan Burhanudin Muhtadi, PDIP bisa meraih 37,8% persen suara, dengan
kata lain PDIP bisa mengusung capres sendiri.
Lalu benarkah PDIP
hanya 'bermain-main' dengan isu pencapresan Jokowi. Padahal tidak ada
jaminan pendukung Jokowi memilih PDIP di Pileg 2014 jika Jokowi tak segera dideklarasikan.
Menurut pengamat politik
yang juga Direktur Eksekutif lembaga survei Indo Barometer, meyakini
PDIP tak sedang bermain-main dengan elektabilitas Jokowi. Menurutnya
Jokowi bakal dideklarasikan sebelum Pileg untuk mendongkrak suara partai
banteng moncong putih itu.
"Saya kira PDIP pasti serius
mempertimbangkan Jokowi. Masalahnya kalau terlalu cepat-cepat bisa
ditembak secara politik. Mungkin mereka tunggu Februari atau Maret untuk
melihat situasi," kata Qodari, Senin (9/12/2013).
Menurut
Qodari, paling aman memang Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menutupi
rencana deklarasi pencapresan Jokowi. Karena hal itu bisa mengamankan
Jokowi dari serangan.
"Jadi yang mau nyerang juga habis Pileg. Tapi kan nggak ada yang tahu kalau tiba-tiba Februari atau Maret diumumkan?" katanya.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar