Senin, 30 Desember 2013

Surva-surve: Di Jatim PDIP Unggul, Asal Capresnya Jokowi

Lembaga survei Sonar Media Consultant (SMC) memperkirakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan memenangi pemilu legislatif (Pileg) 2014 khususnya di wilayah Jawa Timur (Jatim).
Perkiraan itu berdasarkan survei perilaku memilih masyarakat Jatim pada awal hingga akhir Desember 2013. Survei melibatkan 500 responden yang tersebar di 11 kabupaten/kota di Jatim, serta dengan menggunakan metode Multi Stage Random Sampling dengan margin error sebesar 4,2%.
Menurut Direktur Eksekutif SMC Fahrur Muzaqqi, Minggu (29/12/2013), dukungan calon pemilih di Jatim terhadap partai politik yang ikut berlaga di Pemilu Legislatif 2014, jika dilaksanakan saat ini, PDIP menempati peringkat pertama dalam hal elektabilitas mencapai 23,8%.
Disusul, PKB dengan 20,2%, Golkar 12,4%, Demokrat 9,8%, Gerindra 9,2%, PAN 3,6%, Hanura, dan PKS masing-masing 3,2%, NasDem 3%, dan PPP 1,6%.
"Calon pemilih yang belum menentukan pilihan sebesar 10%," ujar Fahrur Muzaqqi, dosen muda FISIP Unair didampingi Siti Aminah, dan Aribowo, dosen senior FISIP Unair.
Namun, jika pileg dilaksanakan pada 9 April 2014, kata Fahrur, hasilnya juga tidak banyak berubah. PDIP akan menduduki peringkat pertama yaitu 17%. Disusul PKB 15%, Golkar 9,8%, Demokrat 8,4%, Gerindra 7,4%, PKS 3,4%, PAN 3%, NasDem 3%, dan Hanura 2%, dan PPP 1,4%.
"PKPI dan PBB hanya 0%. Sedangkan untuk calon pemilih yang belum menentukan pilihan/belum tahu jumlahnya meningkat menjadi 30,6%," ujarnya.
Pertimbangan calon pemilih di Jatim lebih mendukung PDIP disebabkan sosok capres yang akan diusung PDIP pada Pilpres 2014 adalah Jokowi yang mencapai 21,4%. Disusul alasan pimpinan dan tokoh partai mencapai 21%, program yang ditawarkan 12,2%, uang 11,2%, kinerja partai 7,2%, caleg yang diajukan 6,8%, agama 5%, ideologi partai 4,6%, fatwa ulama 2,8%, reformis 2%, jurkam yang ditampilkan 1,2%, kinerja caleg 1%, dan isu yang diangkat 0,8%. Sedangkan calon pemilih yang tidak menjawab sebesar 2,2%.
"Kalau PDIP jadi mengusung Jokowi sebagai capres ini akan menjadi nilai plus karena berdasarkan survei SMC, popularitas Jokowi di Jatim mencapai 96%. Sedangkan elektabilitasnya mencapai 47,4% tapi tetap tertinggi dibanding capres yang lain," terangnya.
Pihaknya juga yakin jika nantinya Jokowi ternyata hanya diposisikan menjadi cawapres, maka hasil survei ini tentu akan berubah. Capres lain yang sudah muncul dan pesaing Jokowi di Jatim dalam hal popularitas yakni Jusuf Kalla 95,4%, Aburizal Bakrie 90%, Prabowo Subianto 89,9%, Wiranto 88,6% dan Dahlan Iskan 86,4%.
Sedangkan dalam hal elektabilitas di bawah Jokowi adalah Prabowo Subianto 14,2%, Dahlan Iskan 11,4%, Mahfud MD 7,2%, Aburizal Bakrie 5,6%, Wiranto 5,4%, dan Jusuf Kalla 2,4%.
Dalam hal sebaran calon pemilih di Jatim yang banyak memilih Jokowi dan Dahlan Iskan terbanyak ada di daerah Kabupaten Kediri sebanyak 6,8%, dan 2,8%.
Sedangkan Prabowo Subianto terbanyak didukung warga Ponorogo dengan 3,2%, Mahfud MD di Pamekasan mencapai 4,6%, dan ARB di Banyuwangi dengan 1,4%. "Kalau dilihat dari letak geografis, calon pemilih para capres itu justru terbanyak berasal dari pinggiran atau pedesaan. Hanya Mahfud MD yang banyak dipilih dari daerah perkotaan," tutur Fahrur.
Yang menarik, tambah Fahrur, Jokowi terbesar dipilih dari calon pemilih PDIP sebesar 19%. Kemudian Prabowo Subianto dari Partai Gerindra 6%, Dahlan Iskan (Demokrat) 4%, ARB (Golkar) 5%, dan Mahfud MD dari PDIP, dan PD masing-masing sebesar 0,4%.
"Kalau dari ormas keagamaan, kelima bakal capres mendapat dukungan terbesar dari NU. Rinciannya, Jokowi 36,6%, Prabowo Subianto 11,6%, Dahlan Iskan 8,8%, ARB 4,6%, dan Mahfud MD 0,2%," ujar dia.

Sumber :
inilah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar