Elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres) kerap
nangkring di peringkat 1 hasil survei. Menanggapi hasil-hasil survei
itu, Jokowi yang merupakan Gubernur DKI Jakarta terkesan jumawa.
“Ya
kan emang dari dulu (elektabilitas tinggi),” kata Jokowi, usai
menghadiri pemberian penghargaan Tokoh Pluralis yang digagas Lembaga
Pemilih Indonesia (LPI), di Jakarta, Senin (30/12/2013).
Meski
demikian, dia belum berniat maju menjadi capres. “Saya sampai saat ini
terus melakukan dan konsentrasi ke masalah DKI yang masih
bergunung-gunung,” ujarnya.
Ditanya apa benar menolak diusung sebagai
orang nomor satu RI, dia masih menyatakan hal sama. “Meyelesaikan
masalah yang ada dulu. Kita saja ini masih jumpalitan kok,” tegasnya.
Disinggung
loyalitasnya terhadap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P),
Jokowi sempat tersentak. “Kok pertanyaanya ke sana? Saya itu kader PDI-P
titik,” ucapnya.
Kalau ada instruksi maju capres dari PDI-P? tanya
wartawan. “Kalau? Seandainya? Koq kalau kalau, seandainya, seandainya,”
jawab Jokowi sambil tertawa ringan.
Pada bagian lain, Jokowi
mengapresiasi kemunculan capres alternatif. “Ya semakin banyak pilihan
semakin baik, semakin banyak alternatif semakin baik. Tetapi beri
alternatif-alternatif yang baik-baik,” tandasnya.
Sebelumnya,
laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI) telah
mengeluarkan hasil survei tokoh yang berpeluang menjadi capres. Adapun
para tokoh-tokoh itu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Ketua Komisi
Pemberantasan Korupsi Abraham Samad, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki
Tjahja Purnama, Akademisi Anies Baswedan dan pengusaha Chairul Tanjung.
Sumber :
beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar