Elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) dalam kancah calon presiden Pemilu
2014 hasil berbagai lembaga survey, sulit dibendung. Posisinya, selalu
teratas.
Nama Gubernur DKI Jakarta yang disebut-sebut akan diusung
Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) tersebut mengungguli
capres lainnya. Seperti, Megawati, Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie,
Wiranto, Dahlan Iskan, Jusuf Kalla, dan Hatta Rajasa.
Hasil survei
Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia (LPP UI) yang
dirilis kemarin, menyebutkan elektabilitas Jokowi hingga saat ini tidak
tergoyahkan di puncak sejumlah survei tentang capres 2014.
“Alasan
survei ini adalah kalau survei elektabilitas diterus-teruskan untuk 3
bulan ke depan, tren yang terjadi akan sama, makin mengerucut masyarakat
mengiginkan Jokowi dan persaingan menjadi tidak sehat,” kata Ketua LPP
UII Hamdi Muluk dalam survei bertema ‘Siapa Lawan Tanding Jokowi’ di
Hotel Morissey, Jakarta Pusat, Minggu (29/12/2013).
Menurut Hamdi,
berdasarkan survei Charta Politica, sebagian masyarakat menolak capres
dengan wajah-wajah lama. Seperti Megawati, Prabowo Subianto, Aburizal
Bakrie, Wiranto, Dahlan Iskan, Jusuf Kalla, dan Hatta Rajasa.
Efek Bola Salju
Dihubungi
terpisah, Guru Besar Universitas Indonesia, Prof DR Maswadi Rauf,
mengatakan, Jokowi memang seperti bola salju. semakin menggelinding,
semakin besar sehingga kondisi seperti bisa memperkecil hati capres
lainnya.
“Elekatabilitas Jokowi selalu di atas karena memang
dibantu oleh opini dan ditambah langkah Jokowi dalam menangani Jakarta
dalam posisinya sebagai gubernur DKI yakni, membersihkan kali Ciliwung,
membenahi waduk, membenahi ruma susung,” papar Maswadi.
Tunggu Pileg
Soal
kemampuan Jokowi jika menjadi presiden memang belum ketahuan. Namun,
bagi masyarakat itu tidak perduli mampu atau tidak pada saatnya nanti.
Yang jelas masyarakat melihat kerja mantan Walikota Seolo tersebut dalam
membenahi Jakarta saat ini.
“Saya khawatir juga posisi Jokowi
yang selalu di atas ini akan memperkecil capres lainnya. Karenanya, saya
sarankan capres lain agar jangan kecil hati. Tunggu saja hasil Pemilu
Legislatif siapa tahu perolehan suara partai mereka signifikan, sehingga
nantinya bisa menjungkirbalikkan hasil survei yang terus memenangkan
Jokowi,” tutur Maswadi.
Hidayat Nur Wahid (HNW) yang sekarang
menjabat Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI memenangi
Pemilihan Raya (Pemira). Ia mengumpulkan 18 perolehan suara dari 14
provinsi.
Seperti diketahui, untuk menjaring calon presiden
(capres), PKS mengadakan Pemira dari kalangan intern partai pada 29-30
November 2013. “Dari 22 nama yang kita calonkan ada lima terbesar. Pak
Hidayat ada di posisi pertama,” ujar Sekretaris Jenderal PKS Taufiq
Ridho di kantor DPP PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu
(29/12/2013).
Berikut 10 besar hasil Pemira Capres PKS: Hidayat Nur
Wahid, Anis Matta, Ahmad Heryawan, Tifatul Sembiring, Nur Mahmudi
Ismail, Irwan Prayitno, Salim Segaf Al Jufrie, Fahri Hamzah, Mahfudz
Siddik dan Gatot Pujo Nugroho. Dalam perolehan suara, Presiden PKS, Anis
Matta, menduduki peringkat kedua, 17,4 persen suara.
Sumber :
Pos Kota
Tidak ada komentar:
Posting Komentar