Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) penasaran mengapa warga bantaran Sungai
Pesanggrahan dan sekitar tol Jorr II, Jakarta Selatan, tidak kunjung
sepakat soal pembelian harga lahan yang diberikan Pemerintah Provinsi
DKI. Pekan depan, Jokowi berjanji akan bertemu dengan warga itu.
"Minggu depan saya ke Pesanggrahan dan JORR II. Saya mau lihat apa sih permasalahan di lapangan. Jangan cuma bilang ndak cacak ndak cocok saja, tapi harus bisa selesai," ujarnya ke wartawan di Balaikota, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2013).
Persoalan
pembebasan lahan di kedua tempat itu terhambat lantaran adanya
ketidaksepakatan terkait harga lahan. Di bantaran Sungai Pesanggrahan,
tepatnya di Kelurahan Petukangan Selatan, Kecamatan Pesanggrahan, ada
tiga area pemukiman yang warganya belum sepakat dengan harga yang
ditentukan. Padahal normalisasi di sungai tersebut telah berjalan.
Akibatnya, normalisasi demi menghadapi musim hujan, terganggu.
Tidak
ubahnya di bantaran Sungai Pesanggrahan, kondisi serupa juga terjadi di
proyek jalan tol JORR II, ruas Kelurahan Ulujami, Kecamatan
Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Ada ruas sepanjang 500 meter yang belum
tersambung di jalan tol itu. Pengerjaan terhenti karena proses
pembebasan lahan warga belum tuntas.
Pemprov DKI membayar sesuai
dengan NJOP, namun warga itu meminta agar Pemprov membayar sesuai
dengan harga pasar. Diketahui, harga pasar yang dimaksud warga adalah 10
kali lipat dari harga NJOP.
Permintaan itu melihat lokasi lahan
yang strategis. Jokowi mengakui, akibat permintaan warga meningkatkan
harga lahan, proyek pembangunan di dua titik tersebut pun tersendat.
"Contohnya di Sungai Pesanggrahan, sekarang lagi masang sipal (turap)
untuk pelebaran. Tapi di beberapa titik berhenti karena pembebasan lahan
belum selesai, jadi ndak jalan jalan," ujarnya.
Jokowi
berharap, warga di kedua daerah itu melunak soal biaya pembebasan
lahan. Selain harga yang diajukan Pemprov Jakarta sudah sesuai dengan
prosedur, warga Jakarta saat ini telah dimudahkan dengan program-program
pro rakyat seperti Kartu Jakarta Sehat (KJS), Kartu Jakarta Pintar
(KJP) sreta progra m lainnya yang dapat mengurangi anggaran pengeluaran
warga.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar