Rencana pengosongan dan pencabutan aliran listrik kepada pedagang
kaki lima ( PKL) di Pasar Jaya Kalibaru, Cilincing Jakarta Utara
mengundang reaksi kares dari para pedagang.
Pasalnya saat ini pihak pasar belum menyediakan tempat untuk relokasi sementara pedagang disuruh mengosongkan lahan tersebut.
“Kami pada intinya sangat setuju adanya rehab pasar, tapi keberadaan
kami juga di fasilitasi agar dapat tempat penampungan sementara agar
bisa berjualan. Dan kami minta kepada Gubernur DKI Jakarta Pak Jokowi
(Joko Widodo - red) datang dan turun ke pasar ini agar dia tahu persoalan sesungguhnya” ujar
Iyus (45), pedagang sayur di Pasar Kalibaru, Jumat ( 15/11/2013).
Pernyataan yang sama juga disampaikan Een (45), pedagang buah-buahan
lainnya meminta pihak pengelolah pasar tidak semena-mena untuk langsung
melakukan pembongkaran maupun pemutusan listrik. Sebab jika tidak
disiapkan tempat relokasi pedagang menolaknya.
“Pak Jokowi memindahkan PKL di Tanah Abang dan Pasar Minggu
dilakukan manusiawi disiapkan tempat relokasi. Masa disini disuruhkan
mengosongkan tanpa ada relokasi. Inikan tidak benar ini,” ucap Een,
pedagang buah yang sudah hampir 10 tahun lebih jualan di pasar tersebut.
Kecemasan dan keresahan kepada 80 PKL di Pasar Kalibaru, lantaran
adanya surat pemberitahuan dari pihak PD Pasar Jaya No 221/1.824.551.3
tentang akan dilakukan rehab pada bangunan pasar dan termasuk
pengosongan di tempat PKL berjualan hingga besok Sabtu (16/11/2013). Padahal menurut para pedagang setiap hari mereka membayar uang
kebersihan dan keamanan Rp 5.000,- dan Rp 2.000,- untuk restribusi pasar.
Sementara itu Wakil Walikota Jakarta Utara Tri Kurniadi ketika
dikonfirmasi terkait akan adanya pengosongan dan pembongkaran Pasar
Kalibaru ia, belum mengatahuinya. “Hingga saat ini kami belum mengetahui
akan adanya pengosongan pedagang Pasar Kalibaru. Memang saya dapat
informasi akan ada renovasi pasar tersebut namun, sampai sekarang belum
ada pemberitahuan secara resmi,”ujarnya.
Pantauan di lapangan, memang kondisi Pasar Kalibaru memang sangat
memprihatinkan. Sebab selain jalanannya sempit, ini dikarekanakan
sebagian besar para pedagangnya berjualan hampir memakan jalanan.
Sumber :
Pos Kota
Tidak ada komentar:
Posting Komentar