Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri membantah adanya anggapan bahwa keputusan Pemprov DKI Jakarta untuk meneruskan proyek pembangunan monorel merupakan bentuk balas budi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kepadanya sebagai orang yang mencanangkan pembangunan monorel.
Diminta komentarnya mengenai anggapan tersebut, presiden RI ke-5 itu mengatakan tidak ada istilah balas budi dalam politik, termasuk dalam proses pembangunan monorel yang dilanjutkan oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Balas budi? Dalam politik tidak ada balas budi," tukasnya di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Jakarta, Senin (21/10/2013).
Seperti diberitakan sebelumnya, pembangunan proyek Monorel yang dilakukan oleh Jokowi, dinilai sebagai bentuk balas budi mantan Walikota Surakarta tersebut pada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Pengamat transportasi, Darmaningtyas, mengatakan pembangunan proyek Monorail mempunyai aroma politik balas budi. Ia menjelaskan, alasannya mengatakan hal tersebut karena Megawati adalah sosok yang mencanangkan pembangunan Monorel.
"Monorel itu yang mencanangkan pembangunannya kan Megawati. Pak Jokowi jadi Gubernur, juga tak lepas dari ibu Mega sebagai Ketua Umum PDI-P. Itu dugaan dari analisa saya. Saat menghadiri peluncuran logo Monorel, baru menemukan jawaban itu," kata Darmaningtyas kepada wartawan, Minggu (20/10/2013).
Menurutnya Jokowi mempunyai inisiatif untuk melanjutkan proyek Monorel karena merasa berhutang budi pada mantan Presiden kelima RI tersebut.
"Soal Megawati, itu menurut analisa saya. Saya kira (pembangunan Monorel), inisiatif pak Jokowi saja," tuturnya.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar