Minggu, 20 Oktober 2013

Tudingan Miring: Monorel Proyek Balas Budi Jokowi ke Mega

Pengamat transportasi, Darmaningtyas menilai pembangunan monorel oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sarat dengan politik balas budi. Menurut Darmaningtyas, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri merupakan orang yang mencanangkan adanya pembangunan monorel.
Ya menurut analisa saya, monorel yang mencanangkan pembangunan adalah Megawati. Megawati itu adalah ketua umum PDI-P. Sehingga, Pak Jokowi kan jadi gubernur karena Megawati. Itu dugaan saya.
Dalam menghadiri peluncuran logo monorel kemarin itu, baru menemukan jawaban itu. Tetapi itu sekali lagi analisa saya bukan diberitahu oleh seseorang ya," ujar Darmaningtyas saat dihubungi wartawan, Minggu (20/10/2013).
Darmaningtyas mengatakan, sebenarnya inisiatif yang menjadi alasan Jokowi untuk melanjutkan kembali proyek monorel tersebut. Dia menegaskan, monorel dilanjutkan Jokowi sebagai balas budi merupakan analisa pribadi.
"Itu saya kira inisiatif Pak Jokowi saja. Soal Megawati itu menurut analisa saya ya," tegasnya.
Dia menjelaskan, pembangunan monorel membutuhkan biaya yang tidak murah, karena 17T dianggarkan untuk mewujudkan transportasi berbasis rail beroperasi di ibu kota. Menurutnya, balik modal dari investasi yang mencapai belasan triliun membutuhkan waktu yang tidak singkat.
"Jadi ini bisnis tidak layak. Ya kalau mau jujur, itu (monorel) terlalu mahal untuk investor dibandingkan dengan kecepatan balik modal," jelasnya.
Menurutnya, alasan Ortus Holding Ltd mau berinvestasi dipastikan ada perhitungan tersendiri. "Ya mungkin punya perhitungan sendiri jadi ada kiat-kiat sendiri," ucapnya.
Sedangkan, keinginan Jokowi agar pengendara mobil pribadi beralih ke transportasi massal saat monorel sudah berjalan, dianggap hanya harapan sia-sia. Sebab, monorel hanya beroperasi di tengah kota berbeda dengan jalur yang ditawarkan Adhi Karya.
"Itu kan kalau monorel yang diusulkan Adhi Karya, jalur dari cibubur ke senayan. Kalau monorel yang jalur green line enggak lah. Itu malah jadi angkutan wisata," jelasnya.

Sumber :
merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar