Partai Golkar makin serius menjajaki koalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk Pemilu 2014, terutama koalisi Pilpres menggaet Joko Widodo (Jokowi) sebagai cawapres Ical. Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai PDI-P sebagai kompetitor yang serius.
"Pesaing terdekat kita adalah PDI-P, bagaimana mengatasi loncatan elektabilitas PDI-P karena misal punya Jokowi. Bagaimana 'bungkus' pak Ical dengan cawapres yang punya elektabiitas tinggi," ujar Bambang Soesatyo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (21/10/2013).
Menurutnya, elektabilitas Jokowi tak bisa dianggap kecil, pihaknya berandai jika Jokowi berpasangan dengan Ical maka peluang menang Pilpres sangat tinggi.
"Sementara ini Jokowi masuk kompetitor yang membahayakan karena belum ditetapkan PDI-P, kita masih berhitung PDI-P (capreskan) Mega. Kita berharap Golkar kawin dengan PDI-P," tuturnya.
"Jatuh cinta kita pertama sama Jokowi, tapi kalau Jokowi tak mau bagaimana," imbuh anggota komisi III itu.
Ia tak menampik ada nama tokoh lain seperti Mahfud MD yang ingin dijajaki sebagai cawapres, namun PDI-P yang punya Jokowi tentu lebih seksi bagi Golkar.
"Secara non formal sudah bertemu baik Ibu Mega, Pak Tjahjo dan petinggi dua partai. Yang kita harapkan sebetulnya perkawinan dini hari antara Golkar dan PDI-P. Siapa yang menang pemilu, jadi capres. Ini pendapat pribadi," ucapnya.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar