Sabtu, 26 Oktober 2013

Kekaguman Pada Jokowi

Sempat teringat waktu jalan berdua bersama istri di Ngarsopuro Night Market Solo, kami sempat berpapasan dengan Pak Joko Widodo (Jokowi). Beliau hanya dikawal satu orang yang saya lihat masih muda. Tanpa banyak ajudan atau lainnya, beliau nampak santai melihat-lihat semua vendor. Waktu itu istri saya sempat saya tawarkan untuk mau berfoto bersama beliau. Namun sepertinya istri malu mau berfoto bareng Pak Jokowi.
Baru saja, saya mendengarkan orasi beliau di Auditorium Moh. Djazman UMS, Surakarta.
Beliau kini lebih memancarkan energi postif yang menggetarkan. Entah mengapa, energi yang saya rasakan dulu waktu bertemu di Solo sekitar tahun jelas berbeda. Berbeda dari cara beliau menggetarkan hati para undangan yang hadir. Hampir setiap beliau selesai memaparkan sesuatu, walau satu kalimat disambut dengan tepuk tangan maupun senyum sumringah.
Pak Jokowi saat ini telah menjadi ‘Super Jokowi‘. Dengan sejuta lampu sorot kamera wartawan dan jutaan artikel tentang beliau yang muncul hampir setiap hari, seolah memberi imaji yang ‘transendental’. Imaji seumpama orang Jawa anggap Satria Piningit. Badannya dan wajahnya memang tidak seelok pemimpin modal poles wajah. Tetapi imaji beliau serasa menggetarkan jiwa.
Belum lagi semua gebrakan untuk Solo, dulu, dan Jakarta saat ini, memperkuat dan mempertegas energi positif beliau. Semua tokoh yang sebelumnya mencaci pun bisa bisa menjadi luluh. Bahkan rekan sejawat dosen pun seperti terkagum dan bersyukur Indonesia masih memiliki pemimpin semacam beliau. Betapa para tokoh pembenci bahkan rekan dosen pun terkagum akan ‘imaji super Jokowi’.
Dalam kesederhanaan seorang Jokowi terpancar kedigdayaan seorang pemimpin. Secara olah tapa brata batin beliau nampak kalem dan selalu tersenyum. Hal yang sulit ditampilkan oleh seorang pemimpin yang batinnya bergejolak. Pemimpin yang olah kanuragannya baik dan sehat. Dengan badan tidak setegap dan seelok para anggota TNI atau birokrat, beliau tidak pernah dikabarkan sakit secara fisik. Fisik yang akan selalu mendukung beliau untuk terus blusukan.
Energi yang entah memang Tuhan berikan untuk pemimpin seperti pak Jokowi. Ataupun energi dari doa-doa tulus dari orang-orang yang ia pimpin. Energi ini yang akan selalu memendar dan berpijar bak matahari ditengah karut-marut kepemimpinan di Indonesia.
Semoga beliau selalu diberikan keberkahan dan kesehatan dari Sang Pencipta Hidup. Aamiin. [/Giri Lumakto]


Sumber :
kompasiana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar