Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan diri untuk memperkenalkan ajudannya saat hadir sebagai tamu dalam acara Hari Jadi ke-55 Universitas Muhamadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (26/10/2013).
Jokowi mulai dengan menceritakan perjalanannya menjadi Wali Kota Surakarta pada tahun 2005-2010. Pada masa itu, dia mempunyai ajudan yang lebih gagah dan ganteng dari dirinya.
"Pas jadi wali kota periode pertama, saya dipilihkan ajudan yang lebih ganteng daripada saya. Jadi pas kunjungan, justru ajudan saya yang disalami," kata Jokowi disambut tawa dari hadirin.
"Dari pengalaman itu, pas saya menjadi Gubernur DKI, saya tidak mau dipilihkan ajudannya. Saya punya resep sendiri. Akhirnya saya minta badan kepegawaian untuk mencarikan 10 orang yang nanti saya pilih sendiri," tutur Jokowi.
Tiba tiba terdengar teriakan "siap" dari kursi belakang dan muncul sosok pemuda tanggung, berkepala pelontos, dan berjulit gelap menghampiri Jokowi yang sedang berpidato. Para tamu undangan sempat terkejut. Dengan langkah baris-berbaris, siswa Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tersebut mendekati Jokowi di podium.
"Inilah ajudan saya, namanya Dista, dari IPDN," kata Jokowi dan disambut tawa serta tepuk tangan tamu undangan. Jokowi dengan singkat memperkenalkan pemuda tersebut secara singkat.
"Dia yang selalu menemani saya, dan dengan Mas Dista ini, saat berkunjung pasti yang disalami warga saya, bukan dia," kata Jokowi menepuk punggung Dista.
Madista Machdala Putra (23) mengaku takjub ketika dipilih Jokowi menjadi ajudan. Meski baru setahun menjadi ajudan Jokowi, dirinya mengaku sudah mendapatkan banyak pengalaman. Salah satunya, lebih mengenal Jokowi sebagai sosok yang teliti dan detail dalam bekerja.
"Bapak itu kerjanya memperhatikan detail dan menyeluruh. Saya kaget juga setelah orientasi kampus, lalu ada tes, eh ternyata tes jadi ajudan gubernur," katanya kepada Kompas.com, Sabtu (26/10/2013).
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar