Sebagai alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan menggeluti bisnis mebel, Jokowi Widodo (Jokowi) berpandangan menanam pohon adalah investasi yang sangat bagus. Terutama pohon kayu jati dan sengon.
Pohon jati yang bernama latin tectona grandis dan sengon atau paraserianthes falcataria itu dapat memakmurkan rakyat dengan kayu yang dihasilkan. Kedua pohon itu sekaligus juga dapat mengatasi persoalan kerusakan hutan di Indonesia.
"Pembibitan siap, harga jual kayu jati dan sengon juga sangat bagus," ungkap Jokowi dalam dialog tokoh 'Untuk Kemakmuran Rakyat' yang digelar Fakultas Kehutanan UGM di Balairung UGM, di Bulaksumur Yogyakarta, Sabtu (26/10/2013).
Pemerintah daerah harus mampu menjadikan program penanaman sengon dan jati sebagai gerakan bersama di semua daerah. Agar rakyat mau menanam pohon tersebut lanjut Jokowi, para pemimpin daerah harus mau memaksa rakyatnya untuk menanam pohon Jati dan Sengon. Sebab masalah yang sering dihadapi di lapangan adalah implementasi kebijakan saja.
"Yang bisa melakukan gerakan ini adalah pemimpin yang bisa dipercaya," katanya.
Jokowi menghitung, bila masyarakat mau menanam kedua pohon tersebut, masyarakat akan memperoleh keuntungan. Dengan biaya perawatan setiap enam bulan sekali selama lima tahun di lahan seluas satu hektar, masyarakat bisa mendapatkan keuntungan hingga 800J.
Menurutnya dengan menanam 2.500 batang dengan investasi sebesar 32J selama lima tahun, petani bisa hasilkan 900J saat panen.
"Kalau dikurangi biaya produksi 32J, keuntungan bisa lebih dari 867J hanya dari satu hektar atau 14,4J per bulan," paparnya.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar