Kegiatan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) yang banyak menggunakan CSR dari perusahaan diduga terindikasi korupsi.
Hal ini disampaikan budayawan Betawi, Ridwan Saidi, dalam acara Redbons Discussion bertema "Memilih Partai Politik Bersih", di Cikini, Sabtu (26/10/2013).
"Kita lihat PDI-P yang Jokowi, lebih bahaya ketimbang PKS. Urusan topeng monyet saja dia sudah oleng. Apalagi kalau nanti Waduk Pluit yang kabarnya pakai dana CSR 8M itu mulai diusik, Dana CSR punya aturan yang jelas untuk menggunakannya," ujar Ridwan.
"Ini karena partai tidak menggunakan strategi yang bagus. Kalau Jokowi kena, jadi kecil nih kasus yang dialami Golkar, PKS. Harapan masyarakat sudah terlalu besar pada Jokowi," kata Ridwan.
Selama ini, Ridwan menilai partai berlambang banteng moncong putih itu terus mendompleng nama Jokowi untuk mendongkrak suara. Hal ini, terlihat mesin partai tidak berjalan dan memiliki strategi dalam menaikan elektabilitas partai.
"Jokowi beken dipungut ke atas, apalagi Jokowi bukan GMNI. Kasus-kasus yang dialami oleh golkar dan PKS jadi kecil. Karena kedudukan Jokowi saat ini jauh lebih tinggi," katanya.
Elektabilitas Jokowi sampai saat ini, kata Ridwan, hanya sementara saja. Karena, belum mewakili semua suara masyarakat Indonesia.
"Kalau memang survei itu benar, kan cuma 32 persen. Artinya ada 68 persen yang kagak suka sama dia. Kalau CSR dijadikan kasus, kan Ahok bisa naik," tegasnya.
Sumber :
okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar