Jumat, 11 Oktober 2013

DPRD Anggap Jokowi Tak Jauh Beda dengan Foke

Kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) pada 15 Oktober 2013 nanti genap berjalan satu tahun. Sebagian besar warga ibu kota merasakan perubahan ke arah perbaikan yang dilakukan oleh Jokowi di hampir semua bidang yang di masa pemerintahan sebelumnya amburadul. Perbaikan yang dilakukan oleh Jokowi, mulai dari perbaikan pelayanan pemerintahan, PKL, antisipasi banjir samapi ke masalah kemacetan.
Dibandingkan dengan Gubernur-gubernur sebelumnya dan Gubernur-gubernur di daerah lain, bisa dikatakan bahwa Jokowilah Gubernur yang mempunyai kinerja terbaik sepanjang sejarah di negeri ini.
Prestasi Jokowi yang sangat menakjubkan dan sulit dicapai oleh Gubernur manapun di negeri ini, tidaklah membuat kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta puas apalagi ikut berbangga diri. DPRD DKI justru menilai belum ada perubahan maksimal dalam setahun kinerja Jokowi memimpin Jakarta. Bahkan DPRD beranggapan sama saja keadaannya dengan Gubernur sebelumnya, Fauzi Bowo (Foke).
Adalah wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi Golkar Prya Ramadhani mengatakan Jokowi seharusnya fokus dan memprioritaskan pembenahan angkutan massal yang nyaman dan murah.
Ia mengapresiasi peresmian proyek mass rapid transit (MRT) yang sekarang sudah terealisasi. Namun, hal ini harus dilengkapi dengan pembenahan angkutan transportasi darat seperti bus-bus yang usang. Pasalnya, bus menjadi salah satu transportasi yang diandalkan masyarakat.
"Nah, itu yang harus diprioritaskan dulu. Supaya masyarakat nyaman dalam melakukan aktivitas," kata Prya, Jumat (11/10/2013).
Soal MRT, Prya juga berharap proyek ini berjalan maksimal dan tidak terhambat berbagai persoalan yang ada. Menurutnya, bila MRT terealisasi, maka bisa mengurangi kemacetan dengan mengangkut minimal satu juta penumpang dalam sehari.
"Iya kalau sekarang belum ada perubahan berarti. Sama saja kayak zaman Foke. Sekarang mobil malah tambah banyak. Ini saya dua jam aja belum sampe ke Kebon Sirih masih di Kuningan aja," katanya.
Anggota Dewan yang lain, beranggapan sedikit lebih realistis dari pada Prya, adalah anggota DPRD DKI dari Partai Demokrat, Sandy mengaku untuk saat ini sulit mengukur keberhasilan Jokowi karena baru setahun. Menurutnya, tolok ukur hasil kinerja yang bisa dinilai minimal tiga tahun. Namun, dia mengakui, upaya yang sudah dilakukan Jokowi secara perlahan bisa memberi kepercayaan ke masyarakat dalam mengatasi beberapa persoalan.
"Ya komunikasi lapangan ke masyarakat bagus. Tapi, kekurangannya sulit dinilai karena baru setahun. Memang masih macet, banjir. Ya itu juga sudah dibereskan bertahap dari waduk sampai groundbreaking MRT. Lagi on the track lah saya lihat," kata Sandy.
Bagi dia, perbandingan antara kepemimpinan Jokowi dan Fauzi Bowo atau Foke masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Namun Sandy menganggap untuk sekarang tidak bisa dibandingkan karena kepemimpinan Jokowi baru setahun.
Tapi dia tak memungkiri ada sedikit perubahan gaya pelayanan birokrasi di masyarakat yang lebih cepat. "Iya itu pelayanan administrasi ternyata agak berubah. Pak Jokowi ini baru setahun. Hasil maksimalnya ya belum ada. Mungkin tiga tahun baru bisa dirasakan," jelasnya.
Senada dengan Sandy, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari PKS, Triwisaksana (Bang Sani), mengaku belum bisa menilai kinerja Jokowi. Menurutnya, hal itu hanya masyarakat yang berhak menilai. Hanya, dari beberapa program yang sudah dijalankan, masih ada persoalan yang harus terus dikebut.
"Ya soal macet, banjir, kan lagi proses. Ya perlu waktu memang apalagi Jakarta persoalannya kompleks," kata Bang Sani.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar