Jumat, 11 Oktober 2013

Dicari! Pemimpin Seperti Jokowi untuk Selamatkan Situs Bersejarah Trowulan

Sejumlah organisasi dan lembaga pelestarian pusaka di Indonesia tengah berupaya menyelamatkan situs Trowulan dari kehancuran dan penghancuran. Namun pemerintah dinilai kurang memperhatikan nasib Ibu Kota Majapahit ini.
Itulah yang dirasakan Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) dalam perjuangan menyelamatkan situs Trowulan. Minimnya partisipasi pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, mengingatkan mereka pada sosok Mantan Wali Kota Solo Joko Widodo (Jokowi) yang saat ini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Pertengahan tahun 2011, Jokowi menentang rencana pembangunan pusat perbelanjaan di Jantirejo, Solo. Pusat perbelanjaan itu didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, namun Jokowi berani menolak rencana itu karena lokasi proyek pusat perbelanjaan adalah Pabrik Es Saripetojo yang jadi situs budaya.
"Coba kayak Jokowi, dia menentang situs budaya menjadi mal. Kita juga waktu itu bantu Pak Jokowi, dia mewakili pemerintah untuk menyelamatkan peninggalan sejarah," kata Direktur Eksekutif BPPI Adrian Perkasa kepada detikcom.
Adrian mengharapkan pemerintah provinsi Jawa Timur dan pemerintah Kabupaten Mojokerto mampu bersikap seperti Jokowi. Sikap berani untuk menyelamatkan saksi bisu kebesaran bangsa Indonesia.
"Masih sedikit pemimpin yang peduli budaya dan sejarah. Ditambah keruwetan otonomi daerah, satu pihak ingin bangun jalan, satu pihak ingin bangun pabrik, satu pihak ingin bangun pariwisata, kurang integrasi," kata Adrian.
Situs Trowulan adalah satu-satunya bukti kejayaan Majapahit sebagai pusat pemerintahan kerajaan yang hendak menyatukan nusantara. Istana dan kompleks tata kota seluas 112 kilometer persegi terkubur di bawah pabrik, sawah, dan 66 desa.
Setiap struktur bangunan dan arca yang ditemukan tak pernah utuh, dalam keadaan rusak. Kerusakan ini diperparah oleh pembangunan pabrik baja yang hanya berjarak 500 meter dari titik situs.
Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar