Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menegaskan, Gubernur DKI Jakarta
Joko Widodo (Jokowi) tak membangkang dari kebijakan pemerintah pusat terkait
mobil murah. Ketua DPP PDI-P Maruarar Sirait (Ara) mengatakan, Jokowi
hanya menyuarakan aspirasi rakyat yang menolak kebijakan itu.
"Ini
soal rakyat. Aspirasinya berdasarkan kemauan publik yang disampaikan
Jokowi, Ganjar, dan bahkan Ridwan Kamil," kata Ara, di Kompleks
Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9/2013).
Ara menampik
tudingan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan yang
menyebut Jokowi hanya melakukan pencitraan dengan menolak kebijakan
mobil murah. Ramadhan juga mengatakan, Jokowi telah membangkang
pemerintah dan mengkritik cara PDI-P mendidik para kadernya
yang kini menjadi kepala daerah.
"Kalau PDI-P dikritik,
penolakan dari kepala daerah ini kan disampaikan bukan hanya kader kami,
tapi juga partai lain seperti Ridwan Kamil. Saya dengar daerah-daerah
sudah sangat padat penduduknya, dan makin macet," kata Ara.
Anggota
Komisi XI DPR itu mengatakan, penolakan terhadap mobil murah ini sama
sekali tidak terkait dengan kepentingan partai. "Kami yakin kepala
daerah lain akan menyampaikan hal yang sama, kalau tidak nanti tidak
akan dipercaya oleh rakyatnya," ungkapnya.
Tudingan Demokrat
Sebelumnya, Ramadhan Pohan
mengkritik penolakan Jokowi terhadap kebijakan
mobil murah. Ramadhan menilai Jokowi terlalu emosional menolak
kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Ia pun menuding
penolakan Jokowi hanya untuk pencitraan.
“Masalah mobil murah di
RI itu bisa ditentang kebijakan pusat! Bagaimana penjelasaanya
pemerintah daerah menolak. Saya melihat Ahok lebih rasional soal ini
dibandingkan Jokowi,” ujar Ramadhan di Kompleks Parlemen, Senin
(23/9/2013).
Menurut Ramadhan, keberadaan mobil murah sudah
cukup baik karena mobil-mobil tersebut ramah lingkungan. Sementara
terkait dampak kemacetan yang timbul dari adanya mobil-mobil murah ini,
Ramadhan menuturkan pemerintah provinsi tetap perlu menjalankan
antisipasi regulasi menangani macet.
"Yang dilakukan Jokowi saya
paham, beliau sedang berkampanye. Beliai itu sedang penciyraan. Itu
silakan aja. Tapi ya mbok ada tempatnya. Kenapa Ahok itu lebih
rasional?" ujar Ramadhan.
Selain Jokowi, Ramadhan juga mengaku
tak habis pikir dengan penolakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Jokowi dan Ganjar adalah kader PDI-P.
"Saya bingung
bagaimana Bu Mega (ketua umum PDI-P) mengajari para kepala
daerahnya. Saya bayangkan kalau Bu Mega jadi Presiden, terus kepala
daerahnya beda-beda, ini kan enggak bener," kata Ramadhan.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar