Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yakin PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) resmi
dimiliki Pemerintah Provinsi DKI akhir tahun 2013 ini. Dengan demikian,
permasalahan ketersediaan air baku di Jakarta dapat diatasi langsung.
"Sampai
saat ini masih dalam negosiasi, pokoknya akhir tahun rampungnya," ujar
Jokowi kepada wartawan di Balaikota Jakarta, Rabu (25/9/2013).
Jika
perusahaan pengelolaan air baku tersebut telah resmi dimiliki Pemprov
DKI, Jokowi pun akan merestrukturisasi Palyja. Dengan demikian, dia
yakin semua persoalan soal ketersediaan air baku di Jakarta bisa diatasi
langsung, cepat dan tepat.
"Kalau sudah di kita, infrastruktur
kita tambah, perbaikan sumber daya manusia, supaya pelayanan ke
masyarakat menjadi baik semua," ujarnya.
Pemprov DKI meminta
BUMD PT Jakarta Propertindo mengakuisisi PT Palyja dalam rangka
memudahkan pengelolaan air baku. Dirut PT Jakarta Propertindo Budi Karya
mengaku siap mengakuisisi Palyja dalam waktu dekat.
"Kita
disuntikkan modal Rp 600 miliar tahun ini. Uang itu salah satunya untuk
akuisisi Palyja. Saya kira dalam waktu dekat terwujud," tambahnya.
Palyja
merupakan salah satu operator air bersih di DKI Jakarta yang beroperasi
sejak tahun 1997. Sebanyak 51 persen saham Palyja dimiliki perusahaan
swasta asal Perancis, sisanya swasta nasional. Sebelumnya, Palyja
berencana menjual sebagian saham mereka ke perusahaan asal Filipina,
yaitu Manila Water, tetapi tidak jadi.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar