Penataan sejumlah kampung di DKI Jakarta kembali disosialisasikan
oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Namun, Jokowi memastikan,
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tak akan menambah anggaran fasilitas
lain, semisal televisi layaknya warga rumah susun.
"Enggaklah,
nanti saya yang repot, itu rehabilitasi kampungnya saja," ujar Jokowi
di Balaikota, Jakarta Pusat, Jumat (10/5/2013) pagi.
Beberapa
hari lalu, Jokowi sempat mengunjungi warga di Petogogan, Jakarta
Selatan. Jokowi hendak merehabilitasi kampung tersebut menjadi lebih
baik.
Sama dengan kampung lainnya, ia akan memberi uang sebesar Rp
1,5 juta per meter bagi warga yang rumahnya ikut kena rehabilitasi.
Berdasarkan komunikasi terakhirnya dengan warga pun, penataan kampung
itu telah disepakati dengan warga.
"262 kepala keluarga telah setuju semua. Nanti akan ada septic tank-nya, ada ruang terbuka hijau, drainasenya digarap, ada perpustakaan kampung, semuanya ada," lanjut Jokowi.
Rencananya,
lanjut Jokowi, program penataan kampung di Petogogan tersebut akan
dilakukan pada Juni 2013 mendatang. Saat penataan kampung dimulai, warga
pun diperkenankan untuk pindah sementara waktu ke tempat lain hingga
kampung kumuh itu selesai ditata dan siap dihuni.
Program penataan
kampung di DKI Jakarta akan menyasar sekitar 38 titik. Proses perbaikan
kampung akan dilakukan bertahap mulai tahun 2014 dengan 10 konsep yang
sudah Jokowi persiapkan.
Untuk melakukan upgrade terhadap
kampung-kampung, diperlukan dana Rp 30 miliar hingga Rp 50 miliar per
kampung. Ada 10 desain penataan kampung yang diwacanakan Jokowi, yakni
Kampung Protein di Tegal Parang; Kampung Stasiun di Bukit Duri; Kampung
Herbal dan Kampung Platform di Manggarai; Kampung Shopping di Poncol;
Kampung Ikan di Penjaringan; Kampung Kampus di Tomang; Kampung
Backpacker di Kebon Sirih; Kampung Tekstil di Kebon Kacang, Tanah Abang;
dan Kampung CBD di Karet.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar