Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan memanggil Gubernur
DKI, Joko Widodo, terkait relokasi warga yang bermukim di Waduk Pluit,
Penjaringan, Jakarta Utara.
Menanggapi hal itu, pria yang akrab disapa Jokowi ini mengaku bersedia menemui Komnas HAM.
"Ya datang lah, apabila saya diundang, saya datang. Kalau tidak diundang
saja, saya datang tidak apa-apa," ujar politisi dari PDI Perjuangan
itu, di Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (15/5).
Menurut Jokowi, dirinya memang ingin menemui Komnas HAM terkait
pernyataan-pernyataannya tentang relokasi warga yang bermukim di Waduk
Pluit. Termasuk tentang dugaan penyewaan preman dalam penggusuran warga.
"Nanti saya mau ketemu komnas. Mengapa kita ngomong seperti ini, karena kita tahu lapangan kita itu, lihat kok," katanya.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
menemukan bukti banyak orang kaya yang memiliki rumah di bantaran Waduk
Pluit. Rumah di waduk itu tak mereka diami sendiri, melainkan disewakan
ke orang lain.
"Iya memang, datanya sudah ada sudah kita pegang. Tapi kita tidak ingin
buka-buka. Ada yang satu orang punya sewaan dua puluh, ada satu orang
punya sewaan 15. Satu orang punya sewaan 12," ungkapnya.
Sumber :
metrotvnews.com
Jakarta, Aktual.com — Usai mengadakan pertemuan dengan warga kampung Pulo, Jakarta Timur, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan pihaknya akan memberikan rusun kepada ratusan warga Kampung Pulo yang bakal digusur dari bantaran sungai.
BalasHapus“Saya sudah tegaskan sekarang yang 527 kavling kalau bukan tanahnya mereka hanya tinggal di rusun,” kata Ahok di Balai Kota, Rabu (5/8).
Kampung Pulo Digusur, Ahok: Tidak Ada Uang Kerohiman