Puluhan pegawai honorer dari Tata Usaha (TU) dan penjaga sekolah negeri
mendatangi gedung Balaikota DKI. Mereka ingin bertemu Gubernur DKI
Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) agar menjadikan mereka sebagai Pegawai
Negeri Sipil (PNS).
Marshati, salah seorang pegawai TU honorer
SMP Negeri 122 Jakarta, menangis saat saat bertemu Jokowi. Dia menangis
sambil menyerahkan dokumen untuk menjadi perhatian Jokowi.
"Tolong
bantuannya Pak. Tolong. Saya berharap sekali Bapak bisa perjuangkan
nasib kami. Sekarang ada tujuh ribu orang TU dan keamanan masih menjadi
pekerja honorer. Ini sejak 1994 tidak ada pengangkatan PNS Pak," ujar
Marshati sambil menangis di Balaikota DKI, Jl. Medan Merdeka Selatan,
Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2013).
Marshati yang mengenakan baju
warna cokelat dan jilbab warna cokelat, bertemu Jokowi saat Jokowi
keluar dari gedung Balaikota menuju gedung DPRD DKI untuk mengikuti
rapat paripurna.
Marshati juga meminta, agar upah pekerja honorer juga dinaikkan. Minimal sesuai dengan UMP 2013.
"Saya ingin naik seperti UMP pak, soalnya saat ini kami hanya menerima Rp 1 juta," katanya.
"Kami ingin ada pengangkatan pak menjadi PNS, karena sudah lama tidak ada pengangkatan," imbuhnya.
Menanggapi
hal itu, Jokowi yang tampak mengenakan setelan jas warna hitam dan dasi
cokelat langsung menanyakan surat keluhan yang ingin disampaikan.
"Ya, ya. Ntar dicek. Ini mana surat-suratnya?" pinta Jokowi.
Sumber :
news.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar