Rabu, 13 Maret 2013

Pegawai Honorer Menangis Adukan Nasib ke Jokowi

Puluhan pegawai honorer dari Tata Usaha (TU) dan penjaga sekolah negeri mendatangi gedung Balaikota DKI. Mereka ingin bertemu Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) agar menjadikan mereka sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Marshati, salah seorang pegawai TU honorer SMP Negeri 122 Jakarta, menangis saat saat bertemu Jokowi. Dia menangis sambil menyerahkan dokumen untuk menjadi perhatian Jokowi.

"Tolong bantuannya Pak. Tolong. Saya berharap sekali Bapak bisa perjuangkan nasib kami. Sekarang ada tujuh ribu orang TU dan keamanan masih menjadi pekerja honorer. Ini sejak 1994 tidak ada pengangkatan PNS Pak," ujar Marshati sambil menangis di Balaikota DKI, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2013).

Marshati yang mengenakan baju warna cokelat dan jilbab warna cokelat, bertemu Jokowi saat Jokowi keluar dari gedung Balaikota menuju gedung DPRD DKI untuk mengikuti rapat paripurna.

Marshati juga meminta, agar upah pekerja honorer juga dinaikkan. Minimal sesuai dengan UMP 2013.

"Saya ingin naik seperti UMP pak, soalnya saat ini kami hanya menerima Rp 1 juta," katanya.

"Kami ingin ada pengangkatan pak menjadi PNS, karena sudah lama tidak ada pengangkatan," imbuhnya.

Menanggapi hal itu, Jokowi yang tampak mengenakan setelan jas warna hitam dan dasi cokelat langsung menanyakan surat keluhan yang ingin disampaikan.

"Ya, ya. Ntar dicek. Ini mana surat-suratnya?" pinta Jokowi.


Sumber :
news.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar