Sepekan setelah diresmikan Gubernur DKI Jokowi, Angkutan Perbatasan
Terintegrasi Busway (APTB) jurusan Bogor (Bubulak)-Jakarta (Rawamangun)
dimasalahkan sopir angkutan kota Bogor. Mereka menolak keberadaan
angkutan itu.
Sekitar 100 sopir angkot trayek 03 jurusan
Bubulak-Baranangsiang menggeruduk kantor Dinas Lalu Lintas Angkutan
(DLLAJ) Kota Bogor, Rabu (13/3/2013). Mereka menilai keberadaan APTB
mengakibatkan pendapatan menurun drastis. Pasalnya, untuk ke Jakarta,
penumpang bisa naik APTB melalui Terminal Bubulak.
"Kami paling kena dampaknya," kata salah satu sopir angkot, Hamdani.
Sebelum
ada APTB, penumpang tujuan Jakarta harus menggunakan angkot ke Terminal
Baranangsiang. Dari sana, mereka melanjutkan perjalanan dengan bus ke
Jakarta. Namun dengan adanya APTB, penumpang bisa langsung naik dari
Terminal Bubulak.
Dalam aksinya, para sopir berorasi sambil membentangkan spanduk dan karton bertuliskan penolakan terhadap keberadaan APTB.
"Sebetulnya
organda mendukung tujuan dari dioperasikannya APTB, tapi kenyataan di
lapangan banyak anggota (sopir-pengusaha angkot) yang menjerit. Mau
tidak mau, kita harus fasilitasi untuk menemukan solusinya," kata Ketua
DPC Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor M. Ischak AR.
APTB
dengan rute Bogor-Rawamangun diresmikan Jokowi, Rabu (6/3/2013) lalu.
Dengan angkutan itu, penumpang bisa turun di halte busway dan pindah
naik busway tanpa dipungut biaya lagi. Moda angkutan serupa juga
dioperasikan di Bekasi dan Tangerang. Dari Bekasi ada dua rute, Bogor
satu rute.
Sumber :
news.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar