Rabu, 20 Maret 2013

Jokowi Persilakan Pengusaha Relokasi Pabriknya ke Daerah

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak akan memaksa perusahaan, untuk menarik pabriknya keluar dari DKI Jakarta. Menurutnya, relokasi pabrik ke luar Jakarta merupakan hak perusahaan.
"Kewajiban kami memberitahu untuk jangan ke luar Jakarta. Kalau bisa di sini saja. Tapi, kalau mereka tetap bersikeras, mau bagaimana lagi?" ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Rabu (20/3/2013).
Jokowi menuturkan, relokasi pabrik lumrah terjadi di dunia usaha. Ketika perusahaan melihat peluang yang lebih menjanjikan di daerah lain, maka pengusaha akan beralih ke tempat yang menjanjikan.
"Mungkin di sejumlah daerah UMP-nya dianggap sudah berat untuk mereka, dan ada daerah yang dari sisi upah pekerja masih murah, ya mereka akan bergeser ke sana. Itu namanya dunia usaha," ujar pengusaha kayu dan mebel.
Jokowi menegaskan, tak masalah bila perusahaan merelokasi pabriknya dari Jakarta ke daerah lain. Sebab, Jakarta di mata Jokowi merupakan kota perdagangan, bukan kota industri.
"Jakarta kan juga kota perdagangan. Kalau kita ingin masuk sebagai kota industri, itu beda soal. Arah kota itu harus tahu," tutur mantan Wali Kota Surakarta.
Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memastikan, 90 perusahaan akan menarik pabriknya ke luar Jakarta, dan merelokasi ke wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Alasan relokasi yang dilakukan puluhan perusahaan, lantaran Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta naik 40 persen, sehingga memberatkan pengusaha.
UMP di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, sangat berbeda jauh dengan Jakarta. UMP di Jawa Tengah dan Jawa Timur masih di kisaran Rp 1 juta. Itulah yang menjadi faktor utama pengusaha merelokasi pabriknya.


Sumber :
jakarta.trbunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar