Jumat, 08 Maret 2013

Jokowi: Lonjakan pasien KJS hanya sementara

Kartu Jakarta Sehat (KJS) adalah salah satu program andalan dan unggulan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Antusias masyarakat terhadap KJS terbilang cukup tinggi hingga 70 persen. Akibatnya puskesmas dan rumah sakit beserta tim medis kelabakan dan kewalahan.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memastikan jika kondisi itu tidak akan berlangsung lama. Pasalnya, tidak selamanya warga akan sakit.

"Sementara. Karena mereka nunggu. Dulu juga dia nahan bertahun-tahun ndak ke rumah sakit karena ndak ada biaya. Keluar yang namanya KJS itu, semua mereka membeludak masuk ke rumah sakit. Kalau ini udah ditangani kan mereka akan sangat berkurang," jelas Jokowi di Kantor Balai Kota, Jakarta, Jumat (8/3).

Menurut Jokowi, melonjaknya pasien dengan adanya KJS ini hanya bersifat temporer. Diakui Jokowi, bahwa lonjakan pasien rumah sakit dan puskesmas memang konsekuensi dari program yang diluncurkan pada November tahun lalu.

"Itu memang konsekuensi dari sebuah program, tapi ini temporer kok. Nanti kalau masyarakat yang sakit sudah tertangani, pasti akan turun," katanya.

Untuk mengatasi hal itu, Jokowi mengaku telah bersurat kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan dan RB) untuk meminta penambahan tenaga medis sebanyak 110 orang.

"Tambahan dokter iya. Paramedis semuanya tambah. Kita juga udah mengajukan, kalau enggak keliru, 110 tambahan untuk di rumah sakit dan puskesmas," terangnya.


Sumber :
www.merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar