Presiden Jokowi bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti
blusukan ke Pantai Malabero, Kecamatan Teluk Segara, Bengkulu. Jokowi
dan Menteri Susi mengecek kapal-kapal dan kampung nelayan di sana, Rabu (26/11/2014). Jokowi yang mengenakan kemeja
putih ditemani Menteri Susi yang juga bermeja putih selendang hitam
berdiri di bibir pantai dan dikerumuni warga.
Menteri Susi
menyampaikan laporan kepada Presiden soal keluhan nelayan kapal kecil
yang merasa dirugikan dengan adanya kapal yang menangkap ikan dengan
menggunakan troll atau pancing tonda seperti pukat harimau yang bisa
merusak terumbu karang.
"Troll itu tidak boleh ada lagi, kalau
ada troll, penyu dan karang habis, pemiliknya orang Indonesia juga Pak,"
ucap Susi kepada Jokowi yang menyimaknya dengan serius.
Susi
mengatakan usai mendapat laporan soal troll tersebut, dia turun mengecek
kondisi lapangan. "Setelah diberitakan saya datang kemudian (troll)
hilang. UU kita sudah lama melarang," kata Susi.
Sejumlah
nelayan kecil yang beroperasi di wilayah Bengkulu sempat mengeluhkan
adanya kapal penangkap ikan yang beroperasi menggunakan troll. Mereka
meminta pemerintah menindak kapal yang menangkap ikat dengan troll itu
karena bisa merusak trumbu karang dan mengganggu ekosistem laut.
Para nelayan berharap agar Jokowi serius dan berani memberantas praktik ilegal
fishing.
"Dalam sejarah baru bapak presiden datang ke tempat
kami," terang seorang pria perwakilan nelayan di Bengkulu, Rabu
(26/11/2014) pagi.
Pria itu kemudian menyebut kalau para pelaku
ilegal fishing merugikan petani. Mereka kapal besar dan menggunakan
peralatan terlarang.
"Ibu Susi adalah ibu kami sebagai nelayan.
Seiring jalan, kami atas nama nelayan Bengkulu memohon untuk memberantas
ilegal fishing yang menggunakan peralatan terlarang. Kami ucapkan
terima kasih," jelas pria itu mewakili rekan-rekannya.
Jokowi jauh hari sudah mewanti-wanti kepada para pengawalnya
agar tidak dijauhkan dengan rakyat. Hal itu karena Jokowi tak ingin ada
jarak lebar antara dia dengan masyarakat.
Tiadanya jarak itu
antara lain terlihat saat dia berdialog dengan para nelayan di Pantai
Malabero, Kecamatan Teluk Segara, Kabupaten Bengkulu, Rabu (27/11/2014).
Tempat
dialog itu sederhana, tidak ada kursi satu pun. Jokowi yang berkemeja
putih hanya berdiri sambil membawa mikrofon, dengan gaya tubuh seperti
orang biasa. Sedang para aparat, nelayan dan penduduk sekitar berdiri
mengelilinginya.
Nelayan dan penduduk sekitar berusaha merangsek
mendekati Jokowi. Pengawal Jokowi dari Paspampres yang berbaju batik
terpaksa membuat pagar betis agar penduduk tidak semakin mendekati RI-1.
Suasana jauh dari kesan formal. Bahkan ada anak kecil yang dibiarkan bermain-main di depan Jokowi dengan santainya.
Dalam
blusukan di kampung nelayan ini, Jokowi ditemani Ibu Negara dan Menteri
Susi Pudjiastuti. Keduanya berdiri di dekat Jokowi.
"Dalam
sejarah, baru Bapak Presiden yang datang ke tempat kami. Ibu Susi adalah
ibu kami sebagai nelayan,"ujar seorang perwakilan nelayan.
"Seiring
jalan, kami atas nama nelayan Bengkulu memohon (pemerintah) untuk
memberantas illegal fishing yang menggunakan peralatan terlarang,"
imbuhnya. Jokowi kemudian berdialog dengan ibu-ibu penjual ikan asin sambil bagi-bagi amplop berisi uang.
"Ini ada ibu-ibu yang jualan ikan, berapa
banyak yang jualan?" tanya Jokowi di lokasi penjualan ikan di Bengkulu,
Rabu (26/11/2014).
"15 Pak," jawab ibu-ibu penjual ikan.
"Nanti nambah lagi. Jualan buka terus?" tanya Jokowi.
"Buka Pak," jawab ibu-ibu penjual ikan.
"Laku?" tanya Jokowi lagi. "Laku Pak," jawab ibu-ibu.
Jokowi
kemudian menanyakan omzet penjual ikan itu seharinya. Ibu-ibu pun
mengaku bisa mendapat omzet hingga Rp 500 ribu per/hari.
"Banyak dong 15 juta sebulan," kata Jokowi ke ibu-ibu itu.
Usai
dialog, Jokowi kemudian membagi-bagikan amplop berisi uang kepada
warga. Suasana tertib saat bagi-bagi amplop itu. Salah satu perwakilan
tukang ikan asin mendapat amplop besar coklat, lebih besar amplopnya di
banding yang dibagi-bagikan sebelumnya. Setelah itu Jokowi dan rombongan
kemudian beranjak pergi. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar