Menjelang kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu, 26 November 2014, para
pedagang Pasar Panorama di Bengkulu tertib. Padahal biasanya para
pedagang memaksa berjualan di badan jalan sehingga mengakibatkan
kemacetan di Jalan Kedondong.
Jalan Kedodong sangat lapang. Pembeli dan pedagang Pasar
Panorama tidak tumpah ke jalan. Pedagang yang biasa berjualan di jalan
pada hari ini masuk ke pasar.
Di sepanjang jalan menuju Pasar Panorama terlihat banyak aparat
berseragam yang berjaga-jaga.
Penjual lontong sayur dan penganan sarapan di Pasar Panorama, Bengkulu,
terlihat sibuk melayani para pembelinya. Dengan
cekatan, Diana, seorang pedagang, melayani para pembelinya yang
mayoritas adalah centeng Jokowi.
“Alhamdulillah hari ini ramai. Padahal sebelumnya, kalau bukan hari Sabtu dan Minggu,
penjualan kita sepi,” kata Diana, yang telah berdagang aneka penganan
sarapan di Pasar Panorama lebih dari sepuluh tahun itu.
Diana mengaku kedatangan Jokowi hari ini merupakan berkah baginya.
Diana berharap itu berlaku juga bagi Indonesia. Dipimpin Jokowi, Diana
ingin kehidupan masyarakat Indonesia akan semakin baik.
Berbeda dengan Diana, Roni si tukang parkir di Pasar Panorama mengaku
bahwa hari ini dirinya terpaksa merelakan pendapatannya. Setidaknya
hingga Jokowi selesai mengunjungi pasar.
“Kita tidak bisa markir karena khusus tempat parkir saya sejak tadi pagi dikosongkan, karena
akan dijadikan tempat parkir kendaraan Presiden,” katanya.
Yayan, tukang parkir di Pasar Panorama, mengatakan sebagian bahu jalan
tidak diperbolehkan untuk memarkir kendaraan lantaran kedatangan Jokowi.
“Hanya satu baris, Mbak (yang boleh dijadikan tempat parkir), tapi
syukurlah setidaknya kita masih ada pemasukan,” ujar Yayan.
Yayan berharap kepada Jokowi agar nasibnya sebagai rakyat kecil
diperhatikan. Setidaknya anaknya dapat pendidikan yang baik agar dapat
mengubah nasib mereka.
Sekitar pukul 09:30, akhirnya Jokowi dan rombongan tiba di Pasar Panorama. Sambil
berpeluh keringat, Jokowi berkeliling pasar dan berdialog ringan dengan
para pedagang. Tak sedikit juga yang disalami oleh ayah tiga anak itu.
Sepanjang perjalanan Jokowi di pasar, teriakan histeris dari pedagang
terdengar.
"Hidup Pak Jokowi! Hidup Pak Jokowi! Horeeeee!" teriak pedagang.
"Baru kali ini Presiden masuk pasar kami. Terima kasih," ucap seorang pedagang yang diajak dialog oleh Jokowi sambil tersenyum.
Setelah
puas berkeliling, Jokowi kemudian menyampaikan arahan dengan sebuah mik
sederhana di dalam pasar. Dia bertanya pada pedagang tentang kondisi
pasar.
"Pasar ada yang bersih ada yang belum. Mau dibangun nggak?
Bayar nggak? Tahun depan saya minta gubernur dan wali kota,
pemberitahuan dari Jakarta pakai APBN untuk membangun ini. Ini dicatat
gratis tidak dipungut sama sekali," kata Jokowi yang direspons oleh
pedagang: "Hore!"
Lalu, salah seorang perwakilan pedagang pun curhat pada Jokowi.
"Pasar
ini belum tertib, banyak yang jualan di pinggir jalan, akibatnya kami
sepi pembeli. Kami juga keberatan bayar retribusi yang sudah ditetapkan.
Saya mohon tegas menerapkan peraturan," ucap pedagang tersebut
"Ini
tugas walikota, semua pedagang yang di luar harus masuk, agar pembeli
masuk, nanti ditertibkan," tegas Jokowi yang lagi-lagi disambut "hore!"
Tak ada jarak antara Jokowi dengan para pedagang pasar
Panorama Bengkulu. Dialog pun berlangsung hangat dan sesekali diwarnai
canda tawa. Tak heran, Jokowi yang berpeluh keringat tampak menikmati
aktivitasnya.
Selama kurang lebih 1,5
jam, presiden yang didamping Mensesneg Pratikno dan Gubernur Bengkulu
Junaidi Hamsyah itu berkeliling pasar dan menyalami para pedagang satu
per satu. Sebagian dari mereka ada yang mendekat hanya untuk mengambil
gambar sang presiden dari dekat.
Di tengah acara blusukan itu,
Jokowi pun mengajak warga berdialog. Ada beberapa hal yang dia
sampaikan, salah satunya tentang rencana merevitalisasi pasar dari
anggaran APBN. Dengan nada menggoda, Jokowi bertanya:
"Mau
dibangun nggak? Bayar nggak? Tahun depan saya minta gubernur dan wali
kota, pemberitahuan dari Jakarta pakai APBN untuk membangun ini. Ini
dicatat gratis tidak dipungut sama sekali," kata Jokowi sambil
tersenyum.
Lalu, ayah tiga anak itu berpesan agar koperasi tidak mematok bunga yang terlalu tinggi bagi para pedagang.
"Saya
titip semua pedagang pasar jadi anggota koperasi, jadi buat tambahan
modal. Saya juga titip juga koperasi jangan tinggi bunganya, jangan
ambil keuntungan banyak," kata Jokowi lagi-lagi sambil tersenyum.
Nah,
yang membuat tawa lepas Jokowi di dialog itu adalah ketika ada salah
seorang ibu yang berteriak histeris pada Jokowi. Ibu itu bersuara sangat
keras memanggil nama Jokowi hingga membuat sang presiden tertawa.
"Hehehe," tawa Jokowi lepas sambil pundaknya naik turun.
Puas berkeling dan berdialog, Jokowi kemudian meninggalkan pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar