Direktur Eksekutif Pusaka Trisakti Fahmi Habsyi mengingatkan berbagai
pihak agar tidak menjadwalkan pelantikan presiden dan wakil presiden
terpilih Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) di luar kelaziman.
"Kami mencium ada gelagat ingin mereduksi kemeriahan dan partisipasi
publik terhadap pelantikan Jokowi dengan membuat jadwal pelantikan
Jokowi di malam hari," kata Fahmi di Jakarta, Senin (6/10/2014). Ia
mengatakan dirinya mendapat informasi khusus bahwa ada upaya membuat
pelantikan Jokowi pada 20 Oktober di luar kelaziman. "Apa benar
pemerintah menginginkan pelantikan Jokowi-JK di malam hari?" tanyanya.
Pihaknya tidak mengerti skenario apa yang sedang direncanakan
kelompok-kelompok yang kecewa terhadap hasil pilpres lalu untuk menahan
laju dan animo publik terhadap Jokowi-JK. "Mudah-mudahan upaya
pelantikan di malam hari bukan bagian dari strategi penundaan ataupun
penggagalan pelantikan Jokowi. Seluruh elemen masyarakat prodemokrasi
harus memastikan para pimpinan MPR yang terpilih nanti tidak coba
mengganggu apa yang sudah menjadi keputusan rakyat," katapelannya.
Majelis hakim Mahkamah Konstitusi memutuskan menolak seluruh gugatan
perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) yang diajukan pasangan calon
presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Mahkamah Konstitusi menilai, Prabowo-Hatta tak bisa membuktikan dalil
permohonan mereka.
Dengan putusan itu, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla resmi menjadi
Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih 2014-2019. Pasalnya, putusan
Mahkamah Konstitusi (MK) bersifat final dan mengikat, tidak ada cara
untuk mengubahnya. Komisi Pemilihan Umum (KPU) pun telah menetapkan Joko
Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) sebagai pemenang Pilpres 2014. [antara]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar